Oleh : Kurnia Ahmaddin
Monitoring Owa jawa di dusun sawahan desa Mendolo berawal dari kegelisahan Pemuda PPM Mendolo yang mengindikasi bahwa Owa jawa di bukit sebelah Barat desa mereka terindikasi terisolasi. Banyaknya wilayah hutan yang telah beralih fungsi sejak 2010 hingga saat ini menjadi kebun durian dan kebun kopi non-shadegrown. Melalui program koridor kehidupan yang sudah di mulai sejak tahun 2022, Kami mengubah kegelisahan mereka dalam inisiasi program penanaman pohon sehingga Owa jawa yang telah berpisah dari induknya diharapkan dapat memiliki koridor hutan untuk wilayah jelajah sendiri. Untuk itu swaraOwa bersama PPM Mendolo untuk sebisa mungkin mengikuti pergerakan Owa jawa di bukit sisi Barat desa mereka.
Kondisi fragmentasi hutan di bukit Kupel (sisi barat dusun Sawahan desa Mendolo) tidak dapat terlihat dari citra satelit. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah bukit Kupel adalah perkebunan karet milik PTPN. Terdapat sedikit wilayah (kuning pada peta) tidak terawat sejak penebangan terakhir di tahun 2017 yang kemudian telah menjadi hutan sekunder dan sebagian lainnya adalah kebun durian dan kopi. Dari hasil groundcheck hanya tersisa 70 Ha kawasan dengan tegakkan pohon hutan dari 200 Ha wilayah bukit Kupel.
Hasil dari pengamatan sejak Januari-Oktober 2025 terdapat 74 Laporan perjumpaan yang diperoleh tim Monitoring dan data penelitian Nur Azizah ( mahasiswi Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) pada bulan April-Juni. Hanya 1 catatan yang melaporkan menyebrang melintasi kebun durian, sisanya hanya dijumpai pada pohon hutan. Owa jawa target beranggotakan sepasang induk, 2 remaja dan 1 bayi. Selama periode monitoring, wilayah jelajah Owa target kurang lebih seluas 32,9 Ha. Namun, pada bulan Agustus 2025 area kuning pada peta (7,29 Ha) yang merupakan hutan baru milik PTPN kembali dilakukan pemotongan untuk panen kayu. Sehingga jika luasan jelajah dikurangi dengan wilayah tebangan, kelompok Owa target di mendolo hanya memiliki area seluas 25,61 Ha. Dalam wilayah tersebut masih terdapat area tumpang tindih alami dengan kelompok Owa lain yang berisi 4 individu seluas 4,72 Ha (merah pada peta).
Hasil monitoring menunjukkan area tanpa titik perjumpaan dalam wilayah jelajah (hijau pada peta) merupakan kebun durian dan kopi non-shadegrown terlihat dari bagian kosong dalam lingkaran hijau tanpa titik perjumpaan. Mengingat hanya terdapat 1 perjumpaan melintasi kebun durian maka area jelajah kelompok Owa target berpotensi semakin menyempit jika tidak ada pendampingan pertanian yang bijak.
Perilaku Owajawa di Sawahan
Kami menyadari bahwa kami belum konsisten dalam hal pengumpulan data lapangan. Kami hanya melakukan pencatatan perilaku singkat selama periode monitoring, dikarenakan kelompok Owa jawa di sawahan belum sepenuhnya terhabituasi. Kami hanya melakukan monitoring selama setengah hari belum mengikuti waktu bangun sampai tidur. Terkadang kendala lapangan seperti hujan juga membuat jam pengamatan semakin singkat. Pencatatan perilaku ini hanya dengan sekali pengamatan, belum menggunakan interval waktu terukur.
![]() |
| prosentasi aktifitas Owa di Mendolo |
Perilaku yang kami catatan adalah jika owa teramati saat makan, beristirahat ataupun tidur, berpindah, dan bermain, kawin, grooming, serta bersuara kami masukkan dalam perilaku sosial. Hasil dari observasi lapangan rata-rata jarak perjumpaan berada pada 95, 1 m dari pengamat. Kondisi owa masih dominan waspada dan cenderung akan pergi pada jarak di bawah 100 m dari pengamat. Meski jarak teredekat dengan pohon tengger sekitar 30 m namun, tim monitoring selalu bersembunyi agar Owa jawa tidak ketakutan. Kami berusaha untuk menggunakan seragam yang konsisten setiap mengikuti kelompok Owa sawahan ini. Kelompok ini beraktivitas pada kanopi pohon dengan rata-rata 25,7 m tinggi dari permukaan tanah.
Aktivitas yang paling banyak tercatat adalah berpindah hal ini dimungkinkan juga karena kelompok ini belum terhabituasi. Sedangkan aktivitas paling sedikit adalah aktivitas sosial. Pada aktivitas sosial, kami hanya mencatat aktivitas bermain pada anak pertama hingga ketiga, grooming, bersuara (Greatcall ataupun alarmcall). Namun, tidak sekalipun kami mencatat aktivitas perkembangbiakan. Kami cukup sering menjumpai kelompok ini ketika sedang beristirahat yaitu, duduk, tiduran dan tidur siang. Lebih sering kami menjumpai ketika sedang melakukan aktivitas makan. Karena jarak objek yang cukup jauh kami sejauh ini belum mampu mengidentifikasi serangga yang dimakan oleh kelompok ini. Namun demikian, di Mendolo sejauh ini kami telah mencatat 27 jenis pohon pakan Owa.



No comments:
Post a Comment