Tuesday, September 30, 2014

Sokokembang Primatewatching (September 2014)


Mr. Rajkamal Goswami
Sokokembang, 28 September 2014. Tidak kenal maka tak sayang, begitulah kira-kira ungkapan yang pas ketika kami mendapat kunjungan seorang kawan dari India yang ingin melihat langsung Owa jawa di habitat alaminya. Selama 2 hari di bulan September kemaren dengan senang hati kami menemani Mr. Rajkamal yang ingin mengenal lebih dekat owa jawa dan habitatnya. Seperti biasanya setiap tamu-tamu atau pengunjung minat khusus di sokokembang akan kami ajak menyusuri jalur pengamatan primata kami, untuk melihat langsung bagaimana primata-primata yang ada di hutan Sokokembang ini.Owa, Lutung, Rekrekan dan Monyet ekor panjang dapat dijumpai. Tidak hanya melihat langsung bagaimana warga sekitar habitat owa berinteraksi dengan hutan dan sumberdaya alam yang ada. Kami mengajak juga mr.Rajkamal bagaimana beberapa kegiatan community development yang kami lakukan dalam rangkaian proyek “Kopi dan Konservasi primata”, tidak hanya menikmati sajian kopi hutan namun juga ikut beratifitas berkunjung ke beberapa dusun yang mengolah kopi hutan dan ikut bagaimana rasanya menggiling kopi tanpa mensin, mengemas produk-produk konservasi dari habitat Owa jawa.
Foto bersama dengan tim SwaraOwa

Monday, September 15, 2014

SUARAKAN ALAM LEWAT LENSAMU! PELATIHAN FOTOGRAFI UNTUK KELESTARIAN ALAM


PRESS RELEASE
Kontak:                                                                                                                  Petungkriono, 15 September 2014
Arif Setiawan
Annisa
twitter : @swaraowa
SUARAKAN ALAM LEWAT LENSAMU!
PELATIHAN FOTOGRAFI UNTUK KELESTARIAN ALAM

Petungkriono. Kelompok Studi dan Pemerhati Primata Yogyakarta  akan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Fotografi Alam. Kegiatan yang bertema ‘Blitz ur wilderness! Suarakan alam lewat lensamu!’ ini merupakan bagian dari program  pelestarian  Owajawa dan habitatnya di wilayah hutan Petungkriono, Pekalongan, Jawa Tengah. Kegiatan bertujuan untuk promosi konservasi primata yang terancam punah dan juga sebagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat sekitar kawasan habitat primata, menambah pengetahuan, meningkatkan kesadaran akan kelestarian alam, dan membangun jaringan pegiat konservasi, khususnya primata dan habitatnya yang masih ada di wilayah kabupaten Pekalongan. Kegiatan pelatihan ini  akan diselenggarakan langsung di kawasan desa hutan yaitu desa Kayupuring Kecamatan Petungkriyono pada tanggal 20-21 September 2014. Sasaran kegiatan ini khususnya para pelajar SMA se-Kabupaten Pekalongan yang ditunjuk untuk berpartisipasi tanpa dipungut biaya apapun dan merupakan rangkaian kegiatan “Gibbon School days” yang telah dilaksanakan sebelumnya . Pelatihan ini dibuka pula untuk instansi terkait dan publik yang tertarik dengan memberi kontribusi yang telah ditentukan.

Pelatihan ini akan diisi oleh pemateri yang kompeten di bidangnya, Dr. M Ali Imron, (pengajar, peneliti Satwaliar di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada)  Swiss Winasis (fotografer alam liar, peneliti dari Taman Nasional Baluran, dan Regina Safri (Jurnalist foto, penulis Orangutan Rhymes and Blues) akan membimbing langsung peserta. Selama dua hari peserta akan diajak pula berinteraksi langsung dengan obyek fotografi, yaitu alam dan hutan  Petungkriono. Jika beruntung peserta dapat berjumpa dengan satwa liar seperti Owa jawa, Lutung, Rekrekan,Monyet ekor panjang, Binturong, Luwak, Elang, dan satwaliar lainnya.

Annisa selaku koordinator acara ini menyebutkan bahwa Training Fotografi Alam sengaja tidak mengambil tempat di kota agar peserta dapat merasakan langsung alam sekitar yang merupakan obyek fotografi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap alam lingkungan  melalui fotografi sehingga dapat memberi kesadaran akan arti pentingnya konservasi alam. TOR kegiatan ini dapat di baca di link berikut ini : https://drive.google.com/folderview?id=0B14jOutVwOB1ZFMtR0ZBRXJ1MU0&usp=sharing

Kelompok Studi dan Pemerhati Primata Yogyakarta (KSPPY) sendiri adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan ketertarikan para individu terhadap kelestarian  primata dan habitatnya terutama primata endemik Jawa, Owa Jawa (Hylobates moloch). Dan melalui project “Coffee and Primate Conservation” telah dan sedang berkegiatan di wilayah Petungkriono melakukan penelitian dan pengembangan komunitas sekitar hutan untuk terlibat langsung dalam pelestarian primata dan habitatnya. Untuk project ini bisa dibaca lebih lanjut di sini : http://swaraowa.blogspot.com/2014/09/coffee-and-primate-conservation.html

Wednesday, September 10, 2014

Coffee and Primate Conservation


Central Java, Indonesia, forest fragmentation and degradation in the gibbon’s habitat is the main problems, due to economic problems, people near by the forest encroaching the forest for their income. Coffee is one of the commodities in Petungkriono district, however the value coffee is very low and doesn’t have any additional value towards farmer near by the forest. Forest-Coffee , its shade grown coffee planted by villagers in Sokokembang village, people planted coffee under natural shade of forest trees where Javan gibbon and other javan endemic primates lived there naturally. It has been practiced since many years ago by villagers. These coffees are grown in the wild and processed traditionally by villagers at Sokokembang. Coffee production techniques in Sokokembang that preserve natural trees as shade trees, have important consequence for conservation of Javan gibbon habitat and other endemic species.

 In this project we have been  doing  scientific research and conservation awareness activities combine with community empowerment to conserve Javan gibbon (Hylobates moloch) and its habitat in Petungkriono district, Pekalongan regency, especially Sokokembang village for pilot project. We have bee enhance economic value of forest coffee through building capacity of coffee farmer, enhance their knowledge on coffee processing and develop coffee and conservation marketing strategy.

We have been work since 2007 with people of javan gibbon habitat ( read reports and publications) for primate ecological study, and intensively work with community in 2012, some result showed that rain forest products are soo precious as we thought before, and its really important to support people livelihood surrounding the forest, indeed. However some of them need to be enhanced for the quality, offcourse we have to assist to penetrate the market too. We have already some rainforest products, such as shade grown coffee, palm sugar, and fruity-forest syrup. As sustainable rule that we have been applied, all the profits from the products will go directly to support endangered primates conservation activities and forest coffee farmers as well in this region. These products can be purchased by order to our emails : c.nur.annisa (at) gmail.com; wawan5361 (at)gmail.com

Friday, September 5, 2014

Coffee and Primate Conservation : a cup of java for gibbon


The title above is  oral presentation title during International Primatological  Society XXV Congress in Hanoi, Vietnam 11-17 Agustus 2014. Abstract for this presentation can be read here. The presentation is about our field work "Coffee and Primate Conservation Project" activities in Central Java. Please contact the author personally for further information.

Its largest meeting  in the field of primatology, where we can share information about primate research and conservation, meet the expert, funding agency and develop professional network for primate study and conservation.
.
We also joined in to the post congress of IPS, in Bogor 18-22 August, here about the meeting information and we also give a talk about our project in Sokokembang forest. There are two other poster presentation from our project activities, presented by our project team member. Read here  http://www.sea-primate.org/pdf/ecology/Aryanti.Ecology.pdf


We would like to thanks to Conservation International, Margoth Marsh Biodiversity Foundation, and IUCN Primate SSC for the travel grant to attend the IPS meeting in Vietnam.