Thursday, November 24, 2022

Urgensi Kanopi Hutan Bagi Primata Arboreal di Hutan Sokokembang

 oleh : M.Y . Khansa Kharismawan


Apa yang terbersit dalam benak anda ketika melihat beberapa foto diatas? Zebra cross sebagai jalur bagi pejalan kaki menyeberang atau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang jalurnya terpisah dengan ketinggian tertentu dengan kendaraan bermotor dibawahnya. Kedua gambar tersebut mengingatkan kita akan betapa pentingnya keamanan dan keselamatan pejalan kaki dalam beraktivitas di sekitar jalan raya. Pertanyaan muncul terkait gambar ketiga berupa ranting-ranting pepohonan dan korelasinya terhadap kedua gambar pertama. Apakah gambar ketiga merupakan kondisi hutan sebelum dibangun jalan raya dan segala fasilitasnya? Tentu tidak gambar tersebut merupakan salah satu kondisi kanopi di Hutan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah. Tepat di bawahnya melintas Jalan Raya Doro-Pekalongan yang menjadi akses menuju berbagai ekowisata di area Hutan Petungkriyono. Ketika melewati jalan tersebut kita dapat melihat berbagai satwa liar beraktivitas di diantara kanopi contohnya adalah lutung jawa (Trachypithecus auratus) dan owa jawa (Hylobates moloch).

Kotoran Lutung dan Kotoran Owa
Lutung jawa dan owa jawa merupakan jemis primata arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktu diantara pepohonan. Apa yang akan terjadi apabila konektivitas kanopi  disekitar jalan raya tidak lagi dapat digunakan lagi bagi kedua primata tersebut? Apakah mereka harus mencari konektivitas kanopi lain, turun ke jalan untuk berpindah habitat atau bahkan terisolasi. Walaupun keberadaan jalan tidak memutus konektivitas kanopi secara seluruhnya, pelebaran jalan dan pembangunan fasilitas untuk ekowisata di sekitar area jalan yang tidak berkelanjutan bagi primata arboreal dapat mengancam keselamatan mereka. Ancamannya antara lain tertabrak kendaraan yang melintas, predasi, tersengat aliran listrik, dan rentan tertular penyakit. Penularan penyakit pada primata yang turun ke jalan dan melakukan kontak dengan tanah adalah infeksi Soil-Transmitted Helminth (STH),  cacing dari golongan nematoda  usus yang sifatnya parasit yang siklus perkembangbiakannya melalui tanah. Parasit ini bisa menginfeksi primata-primata yang turun ketanah atau mempunyai potensi bersentuhan dengan permukaan tanah.

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi infeksi STH pada lutung jawa dan owa jawa melalui sampel feses di Hutan Petungkriyono. Hasil yang diperoleh nantinya dapat digunakan digunakan sebagai data pembanding apabila konektivitas antar kanopi di sekitar area jalan semakin jauh dan kontak antara primata arboreal dengan STH semakin sering. Indikasi owa jawa menggunakan akses jalan untuk berpindah habitat belum ditemukan. Berbeda dengan lutung jawa yang memiliki kecenderungan untuk beraktivitas pada strata kanopi yang dekat dengan tanah ataupun diatas tanah. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya bangkai lutung jawa di pinggir jalan dimana tidak ditemukan aliran listrik di area yang sama. Kami menduga lutung jawa tersebut mati tertabrak kendaraan yang melintas. Hasil publikasi selengkapnya dapat dilihat di  https://smujo.id/biodiv/article/view/11023/6152