Monday, November 2, 2015

Owa jawa : Identitas Global Kabupaten Pekalongan

foto bersama di kedai kopi Owa
Tulisan berjudul What Does Coffee Have to Do With Gibbons? di blog Wildlife Reserve Singapore, menjadi awal dari pertemuan kita  dengan mereka, yang telah memberikan dukungan untuk kegiatan pelestarian Owa Jawa di habitat alamnya, dan tulisan ini mengulas kegiatan kunjungan WRS ke habitat owa terkait kegiatan "kopi dan konservasi Primata" Pada tanggal 16 October sampai 19 october 2015, perwakilan WRS memberikan dukungan langsung dengan  berkunjung ke  lapangan untuk melihat melihat langsung permasalahan dan kegiatan yang telah dan sedang di lakukan melestarikan owajawa dan juga peningkatan ekonomi warga sekitar hutan melalui kopi hutan.

Owa dan kopi lah yang sebernarnya mempertemukan tim swaraOwa dan WRS, sehingga mereka tertarik untuk datang ke lapangan langsung melihat langsung upaya pelestarian owajawa  wilayah hutan Petungkriyono, Kabupaten Pekalonngan. Hari pertama tanggal 16 October pagi hari kita mengamati primata di sekitaran hutan Sokokembang, dan mengenalkan tanaman kopi jenis jenis kopi yang ada di sekitaran habitat Owa. Menyusuri jalan antara Sokokembang hingga Kroyakan menjadi menu wajib untuk pengamatan primata di hutan sokokembang. Kemungkinan bertemu dengan jenis-jenis primata Jawa yang ada di hutan ini juga sangat tinggi karena kelompok yang di tepi jalan ini relatif mudah terhabituasi.

 
Vvinita, Xavier dan Drew sedang mengamati kelompok lutung di hutan sokokembang
  

Dalam  waktu kurang lebih 3 jam menyusuri jalan ini, setidaknya semua jenis primata di hutan Sokokembang sudah terwakili, Rekrekan (Presbytis fredericae) menjadi primata yang pertama di jumpai. Owa jawa (Hylobates moloch) yang semenjak pagi terdengar suaranya,akhirnya juga dijumpai, meskipun jaraknya yang relatif jauh, namun setidaknya 2 kali perjumpaan dengan Owa juga sangat meyakinkan bahwa hutan Sokokembang ini juga menjadi tempat hidup bagi populasi owa yang bagus. Lutung jawa (Trachypithecus auratus) menjadi favorit dalam primate watching ini, karena kita menjumpai lebih dari 2 kelompok dan masing masing kelompok ternyata juga tidak terlalu takut dengan kehadiran kita yang mengamati. Ada satu jenis lagi yang kita amati di hutan sokokembang yaitu monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) kelompok monyet ini di jumpai sedang mencari makan bersama dengan kelompok lutung, dan dengan mudah juga dapat dikenali dari pola perilakunya yang banyak aktifitas di atas tanah, dan suaranya yang gaduh.
lutung jawa 

Selain mengamati primata, kami juga mengenalkan proses produksi gula aren yang menjadi salah satu sumber penghasilan warga sekitar hutan habitat Owa, Sokokembang. Siang itu setelah mengamati primata kita melihat proses pembuatan gula semut aren oleh salah satu warga Sokokembang. Mulai dari nira sampai menjadi kemasan gula aren yang siap kita jual ke pasar.

mak Damuri sedang menjelaskan proses pembuatan gula aren jahe

Sore harinya, masih di dusun Sokokembang kita mengadakan acara bersama warga, khususnya ibu-ibu untuk saling tukar pengalaman bagaimana menyangrai kopi. Acara ini kita kemas secara fun namun juga ada kompetisinya, yaitu lomba menyangrai kopi. menyangrai kopi adalah pekerjaan sehari-hari oleh ibu-ibu warga dusun sokokembang, dan kali ini kita kebetulan ada tamu dari singapore zoo juga yang tertarik dengan kopi dari habitat owa. Lomba sangrai kopi ini dilakukan secara tradisional dan hasil sangrainya kemudian kita nilai bersama mana yang terbaik. Kopi yang di sangrai adalah jenis kopi robusta hutan.
suasana lombang sangrai kopi

Acara lomba sangrai kopi ini di ikuti oleh 6 orang ibu-ibu perwakilan dari warga sokokembang, menggunakan kuwali tanah dan kayu bakar yang seperti biasa dilakukan oleh ibu-ibu Sokokembang.
Di akhir acara cukup membuat tim peniliai kebingungan juga menentukan mana yang hasil sangrai yang bagus, dan akhirnya ada salah satu pemenang yang muncul di antara hasil sangrai tersebut. Menurut tim penilai hasil sangrai dengan disaksikan oleh ibu-ibu di jelaskan bahwa sangrai kopi dengan peralatan tradisional ini juga cukup unik, dan hasilnya akan sangat tergantung dengan konsistensi api dan cara mengaduk kopinya, kadang api  dari kayu yang  terlalu besar  membuat kopi terlalu hangus di permukaan luar namun di biji bagian dalam belum terlalu matang.

penilaian hasil sangrai kopi

Kesokan harinya kita ajak tamu-tamu dari Singapore Zoo ini menuju dusun Gondang, Desa Tlogohendro, dusun ini juga telah menjadi bagian kegiatan  konservasi owa, melalui produksi kopi Arabica nya. Perjalanan ke dusun Gondang kita tempuh kurang lebih 1 jam menggunakan angkutan doplak, yang sehari-hari juga di gunakan warga untuk transportasi. Di dusun Gondang langsung di sambut oleh pak Bau (kepala dusun) dan di jamu dengan hangat dengan sajian khas dusun Gondang yaitu nasi jagung dan sambel krangean.
Di dusun ini kita melihat bagaimana proses pengolahan kopi arabica mulai dari petik sampai penjemuran kopi, acara ngobrol dengan warga juga berlangsung dengan penuh canda karena masing-masing tidak mengerti bahasa yang digunakan.
 
wawancara dengan warga dusun Gondang, Tlogohendro

Tanggal 19 October 2015, perjalanan kunjugan “ Kopi  dan Konservasi Owa” ini juga sampai ke pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan, hari itu juga kita sudah di siapkan acara oleh  kabupaten Pekalongan dalam hal ini adalah BAPPEDA untuk menghadiri acara pemaparan hasil penelitian oleh tim peneliti dan capaian keberhasilan konservasi Owa di wilayah kabupaten Pekalongan. Acara ini juga menjadi sangat menarik dan antusias di ikuti oleh peserta undangan, yang terdiri dari perwakilan kecamatan di kabupaten pekalongan dan pihak terkait kehutanan di wilayah Kab.Pekalongan, yaitu  Dinas kehutanan , perhutani dan BKSDA dan juga dari anggota DPRD kabupaten pekalongan. Acara diskusi ini sekaligus menjadi pertemuan awal untuk mendorong kegiatan pelestarian Owa jawa khususnya di Kabupaten Pekalongan  agar  menjadi agenda prioritas pemerintah daerah, karena dengan Owa jawa tidak hanya menjadi aset daerah namun juga dapat  menjadi salah satu potensi peningkatan ekonomi warga sekitar habitat Owa dari kopi yang di kelola dengan ramah untuk tujuan pemanfaatan hasil hutan yang lestari.

acara presentasi kegiatan "coffee and primate cnservation" di BAPPEDA Kab.Pekalongan

2 comments:

  1. sudah semakin maju, semangat terus ya team penggiat Owa dan habitatnya....

    ReplyDelete