Owa jawa (Hylobates moloch) |
Kabar terbaru dari habitat owa jawa, minggu ini kami melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda karena pandemi Covid_19. Progam Kopi dan Konservasi Primata yang telah di mulai sejak tahun 2012, untuk mendukung pelestarian owa jawa di wilayah Jawa Tengah. Kopi yang menjadi pilihan komoditas yang dapat menggerakkan roda ekonomi di sekitar hutan habitat Owa memberikan harapan positif, dengan munculnya unit-unit kelompok usaha kopi di sekitar hutan Owa. Perubahan yang Nampak terlihat ketika panen kopi dibanding awal kita mulai project ini, kalau dulu jalan di dusun-dusun di Petungkriyono ini banyak kopi yang di jemur di jalan dengan kondisi kopi yang di jemur campur, sekarang sudah sebagian sudah ada menjemur biji kopi lebih bersih, setidaknya sekarang sudah ada perbedaan dan peningkatan dalam mengelola kopi. Untuk melihat dan komunikasi lasung dan mendapatkan produk-produk ini dapat berkunjung langsung ke dusun Sokokembang, di Petungkriyono, Pekalongan, swaraowa headquarter di Yogyakarta atau melalui sosial media owa coffee.
Proses penjemuran kopi di Sokokembang |
Selain peningkatan pengetahuan tentang pengolahan kopi, melalui proyek ini kami juga mencoba melihat kemungkinan pengembangan unit usaha kopi di sektor hulu, melalui penyediaan bibit kopi, selain mengantisipasi produksi di masa mendatang, kegiatan ini juga memberikan dampak positif untuk pengembangan pengetahuan, pengalaman, dan sebagai alternatif pendapatan ekonomi dari produksi kopi itu sendiri. Adanya unit-unit kelola kopi yang tersebar di beberapa dusun di Petungkriyono, saat ini sudah ada alat sangrai kopi yang banyak di gunakan warga sekitar untuk menyangrai kopi untuk dikonsumsi sendiri atau pun di jual kembali. Apresiasi terhadap kopi itu sendiri juga sudah mulai terlihat, bahwa warga juga sudah menghargai kopi mereka sendiri, kemudian mengajak oranglain untuk menghargai kopi mereka yang mereka produksi.
Pembibitan kopi ini selain kami buat di dusun Sokokembang,
juga kami buat di dusun Candi, dan tahun ini berhasil memproduksi bibit kopi
kurang lebih 1500 bibit kopi yang sudah siap tanam, dan ada kuranglebih 20,000
bibit yang sedang dalam prooses. Bibit ini kami distribusikan ke petani di
sekitar habitat Owa Jawa, di wilayah Jawa Tengah dan juga kami gunakan untuk
fundrising, di jual untuk umum, dana yang terkumpul dari penjualan ini akan di
gunakan kembali untuk kegiatan lapangan. Untuk taham pertama kami mengirim
bibit kopi ke Dusun Gunung Malang di Purbalingga, Jawa Tengah. Hutan Gunung Slamet adalah habitat dari primata endemik dan mamalia Jawa 1, 2, 3. Ada salah satu
warga yang dulu juga terlibat dalam kegiatan survey Owa1, dan kebetulan juga
mantan pemburu yang mau mengelola dan menanam kopi di lahannya. Kami juga sempat melihat langsung habitat Owa
di Gunung slamet ini, dan lokasi dimana kopi akan ditanam. Ancaman pembukaan
hutan untuk perkebunan sepertinya masih ada, meningkatnya industri tanaman
sayur di kawasan ini sudah tentu akan memberi tekanan tinggi terhadap tegakan
hutan alam yang ada. Aktifitas kawasan penyangga hutan alam, kopi yang di bawa
ke dusun Gunung Malang ini harapannya dapat memberikan alternative komoditas
yang dapat di kelola bersamaan dengan tanaman pangan lainnya. Sistem budidaya
wana tani yang mencampurkan berbagai macam komoditas akan memberikan nilai
ekonomi sekaligus mendukung praktik terbaik dari pertanian di kawasan sekitar
hutan.
Kawasan penyangga hutan lindung G.Slamet, lereng timur |
Aktifitas para pemburu hutan untuk aktif mengelola lahan kopi akan menjadi kesibukan tersendiri yang sudah jelas hasil yang akan di peroleh, daripada harus berburu kehutan tanpa ada hasil yang pasti. Kegiatan berburu yang sifatnya mengeksplotasi sumberdaya alam di gantikan dengan kegiatan ekonomi produktif yang melestarikan hutan.