peserta pelatihan lebah |
Membudiayakan lebah masih menjadi hal baru untuk sebagian warga serkitar
hutan, meskipun sudah di kenal lewat madunya, untuk mendapatkan madu sebagai
salah satu sumber ekonomi tidak banyak warga sekitar hutan yang menekuni
usaha lebah ini. Peran lebah sebagai penyerbuk tanaman pangan juga tidak banyak
yang mengambil bagian untuk di prioritaskan. Habitat Owa di wilayah kecamatan Petungkriyono ini memiliki potensi yang baik untuk budidaya lebah, bunga-bunga dari pohon-pohon di hutan, dan tanaman budidaya menyediakan sumber pangan bagi lebah, menghasilkan madu yang bernilai ekonomi tinggi.
sarang lebah dari kolini liar |
Perburuan lebah liar di hutan untuk diambil madunya masih terjadi saat ini,tentunya hal ini sangat beresiko bagi yang memetiknya, koloni lebah juga terancam punah karena cara memanennya yang tidak mempertimbangkan kelestarian lebah itu sendiri, sarang lebah di ambil dan tentunya banyak yang mati. Ancaman lain yang muncul dari kegiatan perburuan lebah ini adalah terjadinya kebakaran hutan karena menggunakan api untuk memanen lebah liar,yang kadang di tinggalkan begitu saja bisa membesar dan membakar hutan, padahal lebah ini sangat berperan dalam sistem ekologi, sebagai penyerbuk tanaman pangan, produksi tanaman pangan bisa menurun apabila tidak ada serangga ata lebah penyerbuk.
Beberapa warga sekitar hutan juga sudah mencoba membudidayakan hal ini, namun karena berbagai permasalahan teknis, kurangnya pengetahuan dasar tentang lebah, beberapa upaya budidaya tradisional ini kurang optimal.
Tanggal 8-9 September ini, swaraowa mengadakan pelatihan
peningkatan kapasitas untuk warga sekitar hutan habitat Owa untuk
membudidayakan lebah. Tujuannya adalah untuk memberikan kemampuan teknis dan
pengetahuan dasar tentang budidaya lebah, sebagai sumber madu yang bernilai
ekonomi tinggi juga mengarus utamakan lebah sebagai agen penyerbuk untuk
tanaman pangan yang ada di sekitar hutan.
Dr. Hari mencoba memindahkan koloni ke kotak lebah |
Kami mengajak DR. Hari Purwanto, seorang entomolog (ahli
serangga) dari fakultas biologi UGM dan juga seorang yang di besarkan di
keluarga peternak lebah di Kab.Batang. Pengalaman keluarga dan ilmu yang
tentang lebah inilah yang di bagikan kepada peserta.
Berlokasi di dusun Setipis, Desa Kayupuring,
Kec.Petungkriyono, acara ini di ikuti kurang lebih 20 orang warga, beberapa di
antaranya memang mempunyai koloni lebah yang di pelihara, dan sebagian besar
juga pernah mengelola lebah untuk di ambil madunya.
mencari permasalahan dari sistem budidaya lebah yang sudah ada |
Pelatihan ini menghususkan budidaya lebah asli yang ada dari
hutan, yaitu Apis cerana, warga
menyebut tawon unduhan, yang berbeda dengan lebah madu pada umumnya Apis
melifera. Menurut pak hari, apis cerana bibitnya tidak perlu beli, karena jenis
ini memang sudah ada di sekitar kita, dan tidak terlalu mudah terserang
penyakit. Pengenalan lebah sebagai
makhluk sosial, yang mempunya perilaku khusus, adalah sangat penting sebagai
dasar untuk membudidayakan.
Acara hari pertama adalah materi kelas, berisi teori-teori
tentang lebah dan teknik budidayanya, dan kemudian praktek lapangan untuk
menilai lingkungan yang cocok untuk budidaya lebah. Lebah sangat membutuhkan
bunga, untuk sumber pakan dan kalau untuk menghasilkan madu tentu membutuhkan
bunga yang tersedia sepanjang tahun. Sebagai contoh pak Hari menyebutkan, bahwa
tanaman kaliandra merah yang cukup banyak di sekitar dusun Setipis, sangat
penting bagi lebah, untuk saat ini tanaman ini hanya di gunakan untuk pakan
ternak, namun untuk lebah harusnya tanaman ini disisakan hingga berbunga,
supaya lebah juga bisa terus berada disekitar kita, karena bunga kaliandra
merah ini sangat baik menyediakan nectar bagi lebah.
mengenalkan sistem kotak lebah frame dan peralatan pendukungya |
Hari kedua, peserta di ajak untuk praktek langsung memindah
koloni dari liar dan juga bagamana memperbanyak koloni dari koloni yang sudah
ada. Pengenalan alat-alat untuk membantu budidaya lebah juga di perkenalkan,
seperti penggunaan beenet dan smoker. Kotak
lebah yang khusus di design untuk jenis lebah Apis cerana juga di kenalkan,
dengan kotak lebah system frame dan top bar, ini dapat mempermudah merawat
lebah. Hari kedua di akhiri dengan diskusi bersama yang di pandu oleh tim
swaraOwa untuk menyusun rencana tindak lanjut dari pelatihan ini.
Kegiatan pelatihan ini, di dukung oleh Fortwayne ChildrenZoo, Ostrava Zoo, dan Wildlife Reserve Singapore bersama swaraOwa melalui proyek Kopi dan Konservasi Primata tahun 2017.
wih ribet juga ya ternyata
ReplyDelete