di tulis oleh Maida @meeda_yameda
Komunikasi merupakan suatu perilaku yang sangat penting
bagi makhluk hidup. Organisme dapat bertukar informasi antar satu sama lain
secara efektif dengan menggunakan sinyal saat berkomunikasi, salah satunya
yaitu menggunakan sinyal berupa suara atau vokalisasi. Owa jawa (Hylobates moloch) dari kelompok Gibbon
yang merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat di Pulau Jawa,
memiliki ciri khas berupa vokalisasi. Sinyal suara pada Owa jawa
digunakan sebagai suatu alat komunikasi antar individu dalam satu kelompok atau
kelompok yang berbeda.
Berbedanya
anatomi saluran vokal pada setiap individu Owa jawa, memungkinkan setiap individu
Owa jawa akan menghasilkan suara yang berbeda. Hal tersebut kemungkinan dijadikan
sebagai identitas individu atau kelompok oleh Owa jawa.
Female song bout
merupakan salah satu contoh vokalisasi pada Owa jawa yang digunakan untuk
berkomunikasi antar kelompok dalam menjaga jarak antar kelompok sehingga
teritorial kelompok tidak akan tumpang tindih yang biasanya dilakukan pagi
hari. Uniknya, hanya individu betina dewasa dalam kelompok yang menjadi
perwakilan dalam menandai teritorial kelompok, kontribusi jantan dewasa
sangatlah sedikit dan hampir tidak pernah. Hal tersebut juga terjadi pada Owa
klosii (Hylobates klossii) dari Sumatera
(berdasarkan studi yang dilakukan oleh Haimoff dan Tilson, 1985).
Gambar 1. Peralatan penelitian.
Identifikasi
kelompok pada satu listening post di
Hutan Sokokembang dilakukan pada minggu pertama dalam studi ini. Pencatatan
sudut dari arah datangnya suara dan jarak pengamat pada Owa jawa yang bersuara dilakukan
agar dapat mengetahui letak dan jumlah kelompok Owa jawa yang suaranya
terdengar dari listening post. Selain
itu, juga dilakukan pencatatan jumlah great
call, waktu bersuara serta perekaman suara great call dari beberapa kelompok yang nantinya akan dianalisis
menggunakan Raven pro 1.4.
Gambar 2. Pengambilan data suara Owa jawa.
Hasil
sementara menunjukan bahwa terdapat 9 kelompok Owa jawa yang suaranya terdengar
hingga listening post. Jarak objek
bervariasi dari 400-2000 m. Namun, hanya great
call dari beberapa individu yang direkam karena jauhnya jarak pengamat
dengan objek. Pergeseran sudut yang tercatat dari setiap kelompok adalah 0o
hingga 87o dari utara.
Dalam sembilan kelompok
ini, kelompok 2 memiliki jumlah great
call paling banyak. Namun, cukup sulit dalam menganalisis suara kelompok
ini karena ada duet call yang terjadi
antara induk betina dengan anaknya. Mereka melakukan single wa-notes dalam waktu yang bersamaan, akan tetapi saat masuk
kedalam fase great call, hanya induk
betina yang bersuara.