|
Sawahan Mendolo,dusun yang di kelilingi hutan durian |
Musim buah tahun ini menjadi momentum pemuda-pemuda dari
Desa Mendolo, kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan untuk memperkuat
nilai penting keanekaragaman hayati yang ada di sekitar desa mereka. Desa
Mendolo terletak kurang lebih 25 km dari ibukota Kajen, Kabupaten Pekalongan,
Letaknya yang di pegunungan bagian barat dari rangkaian pegunungan Dieng, menjadikan
Desa mendolo, tidak terlalu dikenal, namun sebenarnya banyak potensi alam yang
ada di kawasan ini yang dapat menjadi kebanggaan dan keunikan serta yang lebih
penting harus di jaga keutuhan dan kelestariannya. Desa Mendolo, terdiri dari
beberapa dusun yaitu Dusun Mendolo Wetan, Dusun Mendolo Kulon, Dusun Krandegan,
dan Sawahan.
|
aktifitas memanen durian |
|
durian yang di panen, di kumpulkan kemudian di bawa ke kota |
|
aneka cita rasa durian Mendolo |
Program pengembangan ekonomi yang berkelanjutan untuk
mendukung program pelestarian Owa Jawa di kawasan ini di awali dengan kegiatan
budidaya Lebah madu, yang dimulai pada tahun 2017. Tujuan program ini
adalah untuk mengurangi tekanan terhadap hutan yang menjadi habitat Owa,
sehingga muncul kegiatan ekonomi yang melibatkan warga sekitar hutan secara
langsung dalam menjaga keberadaan hutan dan keberlanjutannya dari sisi ekonomi,
sosial dan keanekargaman hayati. Lebah madu adalah salah satu yang terkait
langsung dengan hutan, Hingga saat ini
kegiatan budidaya lebah ini terus berkembang di semua dusun di Mendolo. Keterkaitan
kegiatan lebah madu ini sangat nyata sekali ketika musim durian tiba, lebih
tepatnya ketika bunga durian mekar di kawasan hutan. Produksi madu meningkat
dengan adanya bunga durian ( Durio zibethinus). |
Sepah hutan, Foto Arif Setiawan |
|
Luntur harimau, Foto Arif Setiawan |
|
larangan berburu burung yang dibuat oleh PPM mendolo |
Meskipun kadang bunga durian yang melimpah belum tentu
menghasilkan buah durian yang bagus, namun rangkaian proses bio-ekologi yang
terjadi di pohon durian ini telah membentuk rantai ekonomi, terutama warga yang
mencari madu di hutan untuk sumber pendapatan musiman ( baca
laporan disini). Durian sebagai komoditas musiman unggulan setidaknya sudah
sejak 2 generasi sebelumnya, hingga
terus berkembang hingga saat ini.
Karakteristik lingkungan membentuk cita rasa khas durian Mendolo, meskipun belum ada penelitian di wilayah ini, setidaknya potensi durian di Mendolo dapat digunakan sebagai indukan pengembangan pohon durian yang super. Pohon durian yang menjulang tinggi, dengan batang besar cabang tajuk luas, juga memberikan perlindungan dan habitat keanekargaman hayati, terutama jenis-jenis burung.
Hingga 1 tahun terakhir ini, kegiatan di desa Mendolo lebih
intensif dilakukan untuk peningkatan kapasitas generasi mudanya, terutama yang
tergabung dalam Paguyuban Petani Muda Mendolo (PPM Mendolo). Burung sebagai species yang
lebih mudah dijumpai di berbagai tipe habitat, menjadi titik tolak untuk
semakin menggemakan gerakan grassroot conservation dari Desa Mendolo.
Kegiatan pengamatan dilakukan kelompok pemuda di setiap hari jumat. Mendata dan
mendokumentasikan jenis-jenis burung yang ada di sekitar desa dan hutan agroforest/ wana-tani durian.
|
Cekakak batu, Foto : Ridho PPM Mendolo |
|
Elang jawa , foto Arif Setiawan |
|
kegiatan pengamatan burung di Desa Mendolo, foto Imam Taufiqurrahman |
Menjual komoditas hasil hutan sekaligus menikmati keanekaragaman
hayati, inilah mungkin kata-kata yang pas untuk menggambarkan cita-cita program
konservasi di desa Mendolo. Burung yang kenyaataannya saat ini semakin hilang
karena perburuan dan perdagangan, menjadi semangat baru untuk menyelamatkan
yang tersisa. Dengan mengenali mereka, melihat, mengamati mencatat perjumpaan
dan mendokumentasikan ternyata juga menimbulkan gairah baru untuk pemuda-pemuda
desa mendolo. Kombinasi komoditas dan nilai keanekargaman hayati, dapat meningkatkan nilai jual komoditas hasil hutan sekaligus, menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Ada nilai tambah komoditas yang di dapat oleh konsumen, dalam hal ini penikmat durian sekaligus dapat melihat langsung dan mendengarkan burung-burung terbang bebas di alamnya. Keanekaragaman hayati juga merupakan komoditas ekonomi, tidak hanya untuk kemajuan pembangunan namun juga secara ekologis merupakan supporting system dan modal yang tidak ternilai.
|
habitat hidupan liar dan komoditas durian |
|
Bondol binglis, Foto Arif Setiawan |
Produksi buah durian di desa ini,menurut perkiraan tim swaraowa mencapai 500-1500 buah per petani, dari pohon-pohon durian yang berusia rata-rata lebih dari 30 tahun, bisa di perkirakan kawasan ini menjadi centra produsen durian yang mensuplai kota-kota disekitar pekalongan. Musim panen durian tahun ini, menjadi berbeda
ketika beberapa tamu istimewa mengunjungi desa mereka, untuk melihat burung
yang ada di Mendolo, durian menjadi santapan istimewa yang menemani pengamatan
kali ini. Tercatat sebelumnya,
jenis-jenis burung yang dapat di jumpai di kawasan wana-tani durian Mendolo diantaranya
yang menjadi , sepah hutan (Pericrocotus flammeus), elang jawa ( Nizatus bartelsi), luntur harimau (Harpactes oreskios), bondol binglis ( Erythrura parasina) dan cekakak batu ( Lacedo pulchella). Meskipun tidak banyak di jumpai namun keberadaannya
yang berasosiasi dengan kawasan hutan durian, ketika musim durian tiba dan
melakukan pengamatan burung ataupun fotografi burung dikawasan ini
berbeda dengan tempat lain. Jenis-jenis durian varian lokal disini juga
mempunyai karakter rasa yang unik, warna dan tekstur yang bervariasi. Bagi anda
penggemar durian sekaligus penikmat keanekargaman hayati, harus memasukkan desa
Mendolo jadi daftar wisata minat khusus anda.
ditulis oleh : Arif Setiawan, SWARAOWA, email :wawan5361@gmail.com