Saturday, December 2, 2023

Pelatihan Metode Survei Primata ke 10 Tahun 2023 : Representasi 9 Spesies Owa Di Indonesia

 Oleh : Nawang Wulan, Nur Aini, dan Jeffy Immanuel, KP3 Primata Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Foto Bersama pelatihan MSP X tahun 2023


Pada tanggal 23-26 November 2023 rangkaian Pelatihan Metode Survei Primata (MSP) X Tahun 2023 telah terlaksana, berlokasi di Hutan Sokokembang, Petungkriyono, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah. MSP merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Swaraowa bekerja sama dengan Kelompok Pengaman, Peneliti, dan Pemerhati Primata Universitas Gadjah Mada. MSP X kali menghadirkan peserta dari hampir dari seluruh penjuru Indonesia berjumlah 15 orang dari berbagai Universitas, Organisasi/Komunitas, dan BKSDA, mulai dari Pulau Sumatera (Jambi, Palembang, Mentawai, Aceh, Jambi, Padang, dan Palembang), Jawa dan Kalimantan, hal ini sebagai bentuk perwakilan dari kehadiran 9 spesies Owa yang ada di Indonesia. Kesuksesan MSP X di dukung oleh Arcus Foundation, Chances for Nature, Fort Wayne Children’s Zoo, Ostrava Zoo, serta Owa Coffee.

Sebelum berangkat ke lokasi penelitian, untuk mengecek kesiapan dan alur keberangkatan peserta dilakukan Technical Meeting via Zoom Meeting pada tanggal 19 November 2023, dalam meeting dijabarkan rundown acara, barang bawaan, dan alur keberangkatan. Pada tanggal 21 November 2023 peserta berangkat secara serentak dari asal daerah masing-masing yang kemudian di lakukan penjemputan di Pasar Doro oleh tim MSP yang terbagi dalam 2 kloter.

Hari pertama pada tanggal 22 November kegiatan diawali dengan registrasi dari perwakilan Universitas yaitu Universitas Indo Global Mandiri Palembang, Universitas Riau, Universitas Palangka Raya, Universitas Mulawarman, Universitas Gadjah Mada, ST. Ilmu Kehutanan Pantekulu, Universitas Andalas, perwakilan lembaga Baraya Sanggabuana, Fauna & Flora, PT. Restorasi  Ekosistem Indonesia, Biolaska, OIC, Mentawai, Biologi Society Purwokerto, dan BKSDA bersamaan dengan pembagian merchandise kegiatan kepada peserta. Malam harinya, peserta dan panitia kegiatan saling memperkenalkan diri satu per satu sambil berbagi tentang kisah owa dari daerahnya masing-masing serta kegiatan konservasi pelestarian owa atau primata lain yang dilakukan. Malam ini menambahkan kesan keakraban dan kedekatan.

Pengenalan Program konservasi Owa di Petungkriyono  oleh ketua Yayasan Swaraowa, Arif Setiawan

Keesokan paginya, dimulai dari pembukaan oleh ketua acara MSP X dari Swaraowa Kurnia Ahmaddin yang langsung disambung dengan materi tentang sejarah kegiatan Metode Survey Primata dan pengenalan tentang Yayasan Swaraowa yang menjadi pionir konservasi owa jawa di Hutan Sokokembang, Petungkriyono, oleh ketua Yayasan Swaraowa, Arif Setiawan, dilanjutkan pematerian tentang pengambilan data menggunakan metode vocal count triangulation  dan kesesuaian habitat owa jawa di Pegunungan Dieng yang dibawakan oleh Salmah Widyastuti,  seorang kandidat doktor dari IPB University yang baru saja menyelesaikan sidang promosi doktornya. Metode vocal count triangulation adalah menghitung survei kepadatan ukuran populasi spesies yang mempunyai suara khas. Metode digunakan untuk mengetahui kehadiran dari spesies, koordinat, estimasi area jelajah dan estimasi populasi. 

 

Pematerian metode vocal count triangulation oleh Salmah Widyastuti


Pematerian bioakustik dan pengenalan suara dari owa jawa oleh Nur Aoliya

Setelah istirahat makan siang, peserta kegiatan kembali diperhadapkan dengan materi kedua yaitu bioakustik dan pengenalan suara dari owa jawa yang dipaparkan oleh Nur Aoliya, awardee beasiswa Swaraowa yang sedang menempuh pendidikan magister di IPB University dengan tesis yang membahas tentang topik yang sama, yaitu bioakustik owa jawa. Hawa serius masih memenuhi seisi ruangan karena materi yang diberikan tergolong baru bagi peserta kegiatan walaupun pematerian telah usai, namun panitia kegiatan, Mas Tariyo dan Mas Apen, masuk dan memberikan ice breaking kepada peserta yang juga ditujukan untuk membentuk tiga kelompok untuk kegiatan lapangan esok hari dan lusa. Malamnya, peserta yang telah terbagi menjadi tiga kelompok kembali dikumpulkan untuk mendengarkan pematerian terakhir di hari ini tentang pengambilan data suara dengan alat passive voice recorder SM4 yang akan dipraktikkan esok hari oleh Kurnia Ahmaddin dari Swaraowa. Analisis data kehadiran owa jawa dilakukan dengan menggunakan suara great call dari owa jawa betina dengan menggunakan aplikasi Raven Pro.  Hari yang panjang ini ditutup dengan pengarahan peserta untuk kegiatan lapangan oleh panitia kegiatan.

Pemateri tamu Yan Lu, Cloud Mountain Conservation Foundation-China, tentang konservasi owa jambul hitam


  Pada hari ketiga sebagai implementasi dari pengajaran hari sebelumya, dilakukan kegiatan lapangan yang terbagi menjadi 3 Listening Post (LP) yaitu Sawah Cilik dan dua lokasi Penggung. Perjalanan menuju titik listening post dimulai serentak pukul 06.30 WIB dan dilakukan pemasangan passive voice recorder SM4 serta praktek metode vocal count triangulation hingga pukul 10.00 WIB, dalam hal ini dibutuhkan ketenangan serta kefokusan agar dapat mendeteksi kehadiran dari suara owa jawa. Kegiatan hari itu dilanjutkan dengan analisis data populasi dengan google maps pro dari metode vocal count triangulation yang disambung oleh pematerian dari Cloud Mountain Consevation Faoundation-China dan Peneliti dan penggiat konservasi Owa Jambul Hitam (Black crested gibbon), Nomascus hainanus, Ms Yan Lu yang bertemakan Konservasi Owa di China.

Pengenalan alat rekam pasive untuk monitoring owa

Ms. Yan Lu, ikut bersama mendampingi peserta di Listening post

Pada kegiatan lapangan hari kedua dilakukan kembali pengamatan dengan metode vocal count triangulation dan pelepasan alat passive voice recorder SM4 yang dilanjutkan dengan analisis populasi dan data vocal owa jawa yang didapat pada hari itu. Untuk mengetahui hasil analisis setiap kelompok, dilakukan pembuatan laporan yang kemudian dipresentasikan ke esokan harinya dalam bentuk Power Point. Hari itu kegiatan cukup padat tetapi peserta dapat melaluinya dengan baik dan penuh canda tawa.

Tibalah peserta pada hari terakhir kegiatan MSP X ini. Hari ini peserta diajak untuk bersenang-senang dengan berkeliling melakukan primate watching dan kunjungan ke tempat budidaya lebah madu yang dibina oleh Swaraowa. Untuk menuju lokasi pengamatan primata peserta menggunakan kendaraan khusus Petungkriyono yaitu  Doplak. Dalam primate watching peserta tidak hanya dapat melihat owa jawa namun hari itu terlihat pula lutung jawa (Rachypithecus auratus), rekrekan (Presbytis comata) dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).  Perjalanan dilanjutkan menuju tempat budidaya lebah madu Hoyo Madu milik Berkah Farm Pak Cahyono, tempat budidaya lebah madu ini merupakan binaan dari yayasan Swaraowa yang berlokasi dihabitat owa jawa di Desa Petungkriyono, dalam kunjungan ini dikenalkan berbagai produk madu murni dan koleksi madu dari masa kemasa. Setibanya di stasiun riset kegiatan dilanjutkan dengan presentasi masing-masing kelompok listening post, dan sesuai tradisi MSP sebagai bentuk apresiasi akan disematkan mahkota yang terbuat dari kumpulan snack yang dirancang sedemikian rupa menjadi bentuk mahkota. 


Kunjungan ke pusat budidaya lebah Hoyo Madu Berkah Farm, ds Setipis

Primate watching

Penutupan MSP disampaikan oleh ketua Yayasan Swaraowa, Arif Setiawan. Harapannya selesai dari terlaksananya MSP X tahun 2023 ini dapat mengenalkan teknik dasar survei populasi Owa dengan metode Vocal Count Triangulation dan teknologi bioakustik untuk penelitian dan monitoring Owa, serta membangun dan memperkuat jaringan peneliti dan penggiat di bidang konservasi.

 

Lestari Alamku, Lestari Owaku!

No comments:

Post a Comment