Friday, December 7, 2018

Legenda Owa Jawa : Onomatopoeia


Owa Jawa (Hylobates moloch)

Cerita asal usul tetang kera kecil ini berasal dari Pegunungan Dieng Bagian barat, masuk dalam wilayah Kabupaten Pekalongan. Rangkaian pegunungan yang saat ini menjadi benteng pertahanan terakhir untuk Owa, di Pulau Jawa. Catatan penelitian tahun 70 an  hingga 80an, mencatat sebaran owa ini mulai ketinggian hutan pantai  hingga hutan pegunungan 1500 meter di atas permukaan laut.

Melihat sejara sebaran owa, yang dari hutan dataran rendah hingga ke pegunungan, sangat mungkin bahwa Owa ini juga mempunyai hubungan cukup erat dengan manusia-manusia disekitar tempat hidupnya.

Mencoba melihat sisi lain untuk mengarusutamakan upaya pelestarian primata endemik Jawa, setiap bekunjung ke dusun-dusun tepi hutan, cerita-cerita asal usul Owa ini di pastikan ada, meskipun terbatas pada orang-orang tua, yang rata-rata berusia di atas 60 tahun.
Seorang anak yang diajak ke hutan kemudian ditinggal di hutan, dan kemudian memanggil, manggil pamannya “uwa..wa..uwa’’..dengarkan cerita versi pertama disini :



Owa adalah binatang arboreal, kera kecil tak berekor yang selalu hidup di pohon, dan biasanya warga sekitar mengenal dari suaranya, meskipun tidak melihat langsung seperti apa wujudnya. Berada di pohon,di hutan yang rapat, namun suaranya bisa terdengar keras hingga 2 km. Sebuah Onomatopoeia, menamakan binatang berdasar suaranya. Dinamakan Owa karena suaranya Uwa...wa..wau..wau...wa., kadang sering juga bertemu warga sekitar hutan mengenal owa memang dari suaranya, ketika mendiskripsikan secara ciri-ciri morphologi kurang begitu jelas kalau itu adalah owa yang dimaksud.

Simak rekaman video wawancara dengan Bapak Riyanto  (Korep) 70 tahun, warga dusun Glidigan, Tlogohendro, Pekalongan.


Memasukkan perspektif budaya sekiranya juga harusnya menjadi bagian dari pembangunan konservasi berkelanjutan, dan mungkin hal ini juga bisa menjadi masukan untuk pengambil kebijakan. cerita-cerita lama,seperti legenda menjadi metode tersendiri untuk membangkitkan semangat pelestarian owa dan hutan segala isinya, membangkitkan rasa bangga bahwa kita memiliki primata yang tidak ada belahan bumi manapun selain di Jawa.

Daftar Pustaka

Kappeler M. 1984. The gibbon in Java. In; Preuschoft H, Chivers DJ, Brockelmann WY, Creel N, eds. The lesser apes. Evolutionary and behavioural biology. Edinburgh: Edinburgh University Press, 19-31

Assaneo MF, Nichols JI, Trevisan MA. The anatomy of onomatopoeia. PLoS One. 2011;6(12):e28317.

No comments:

Post a Comment