ditulis Oleh:
Sidiq Harjanto
email : sidiqharjanto@gmail.com
Berternak lebah menghasilkan madu juga membatu produksi tanaman pangan |
Selain
menghasilkan produk madu yang bernilai ekonomi, lebah memiliki peran yang
sangat penting dalam membantu penyerbukan berbagai jenis tanaman tropis, dalam hal ini hutan pada umumnya. Lebah
penghasil madu di Indonesia didominasi oleh 3 jenis yaitu Apis dorsata, A mellifera,
dan A cerana. Lebah madu A. mellifera sendiri bukan merupakan
jenis asli Indonesia, dan sengaja didatangkan ke dalam negeri sebagai lebah
penghasil madu. Sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia
memiliki banyak jenis lebah asli (native
bee) yang menghasilkan madu. Dari
marga Apis tercatat ada A. andreniformis, A. cerana, Apis dorsata, A. koschevnikovi, dan A.
nigrocincta.
Lebah hutan (Apis dorsata) hidup di habitat hutan yang relatif masih baik,
membangun sarang terutama pada dahan-dahan pohon. Menghasilkan madu lebih dari
5 liter perkoloni, lebah ini masih menjadi salah satu pemasok kebutuhan madu nasional.
Jenis lebah lokal asli Indonesia lainnya, Apis
cerana, cukup banyak dipelihara oleh para peternak skala kecil di pedesaan.
Produksi madu dari jenis ini tidak terlalu melimpah namun banyak diburu karena
kualitasnya dianggap lebih bagus dibandingkan madu dari lebah impor.
Apis cerana, salah satu lebah asli Indonesia |
Barangkali
sedikit dari kita yang mengetahui bahwa selain lebah-lebah dari marga Apis,
kita memiliki kelompok lebah lain yang potensial untuk menghasilkan
produk-produk lebah (madu, polen, propolis). Lebah-lebah tersebut menghuni hutan-hutan
yang kita miliki, beberapa jenis bahkan telah beradaptasi hidup di sekitar
pemukiman. Uniknya, mereka tidak mempunyai sengat. Lebah tanpa sengat dikenal
dengan berbagai nama lokal. Sebutan-sebutan tersebut antara lain kelulut (Melayu), klanceng (Jawa), teuweul
(Sunda), gala-gala (Sulawesi), dll.
Jenis lebah tanpa bersengat di Indonesia berdasarkan catalog Indomalayan Stingless Bee (Rasmussen, 2008) setidaknya ada
35 jenis. Lebah tanpa sengat dalam satu suku dengan Apis, termasuk dalam suku
Apidae, tribus Meliponini.
Taksonomi
Kindom
Filum
Kelas
Bangsa
Suku
Tribus
Marga
|
: Animalia
: Arthropoda
: Insecta
: Hymenoptera
: Apidae
: Meliponini
:
Geniotrigona, Heterotrigona,
Lepidotrigona, Sundatrigona, Tetrigona, Tetragonula, dll.
|
Lebah
tanpa sengat hidup dalam koloni dengan pembagian tugas yang jelas (eusosial). Dalam satu koloni terdiri
dari satu atau lebih ratu, ratusan lebah jantan, dan ribuan lebah betina
steril. Tugas ratu adalah bertelur untuk menghasilkan keturunan baru. Tugas
lebah jantan hanya kawin. Sedangkan lebah betina steril memiliki berbagai tugas
seperti mengumpulkan pakan; menjaga sarang; dan merawat ratu, lebah jantan, dan
lebah-lebah muda.
Semua
jenis lebah tanpa sengat diketahui bersarang pada lubang, dengan satu pintu masuk
yang dilengkapi dengan sistem keamanan. Karena tidak dilengkapi dengan organ
penyengat sebagai pertahanan diri, mereka membangun sarangnya dengan suatu
sistem keamanan yang unik guna menjaga sarang dari ancaman penyusup maupun
penyakit. Pemilihan sarang pada lebah tak bersengat cenderung menunjukkan adanya
variasi. Misalnya jenis Heterotrigona
itama cenderung memilih lubang-lubang pohon sebagai tempat membangun
sarang. Heterotrigona thoracica
cenderung memilih lubang-lubang batuan atau pohon dengan diameter batang yang
besar. Sedangkan jenis Tetragonula
laeviceps, sebagai jenis yang cukup umum, cenderung lebih pragmatis dalam
memilih media sarang. Mereka bisa menghuni ruas bambu, lubang pada cacat
bangunan, pipa, dll.
sarang lebah tanpa sengat |
Seperti lebah Apis, lebah tanpa sengat juga
mengumpulkan nektar dan polen sebagai makanan. Nektar diproses menjadi madu,
sedangkan serbuk sari digunakan untuk makanan ratu lebah dan larva lebah. Baik
madu maupun serbuk sari (roti lebah) disimpan dalam kantong-kantong yang
terbuat dari campuran resin tanaman dan lilin lebah, sebagai cadangan makanan.
Di
sisi lain, lebah berukuran kecil –tidak lebih besar dari lalat- ini juga
menghadapi ancaman serius oleh semakin terdesaknya habitat mereka. Sebagaimana
kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan laju kehilangan
hutan yang tinggi di dunia. Hilangnya hutan sebagai habitat utama lebah tanpa sengat
menyebabkan hilangnya banyak populasi lebah dari kelompok ini di berbagai
tempat. Beberapa jenis tertentu masih mampu bertahan di habitat yang kurang
bersahabat, namun mereka juga menghadapi masalah dalam menemukan tempat untuk
bersarang. Tak heran jika lebah-lebah mungil tersebut terkadang dijumpai
bersarang di tempat yang kurang layak.
Besarnya
keanekaragaman jenis lebah tanpa bersengat; dengan variasi dalam ukuran tubuh,
perilaku, dan relung habitatnya; menjadikan mereka memiliki peran dominan dalam
penyerbukan. Penyerbukan bunga pada beberapa jenis tanaman diduga sangat
tergantung dengan keberadaan lebah. Dengan manfaat yang sedemikian besar,
kiranya diperlukan upaya serius guna menjaga kelestarian lebah tak bersengat di
Indonesia
Save our native bees!
Rasmussen, C. 2008. Catalog of Indomalayan /
Australasian stingless bee (Hymenoptera: Apidae: Meliponini. Zootaxa, 1935, 3-80.