Selamat Tahun Baru 2017 !! tulisan pertama untuk mengawali
semangat baru pelestarian Owa di Indonesia. Alam menyediakan hal baru bagi yang
berpikir untuk di pelajari dan dikembangkan untuk kemajuan kehidupan sosioekologis
kita. Hal baru yang coba kita pelajari
saat ini adalah tentang serangga-serangga yang yang membantu penyerbukan kopi
hutan di habitat Owa. Salah satu focus taxa kita kali ini adalah jenis lebah
tanpa sengat. Warga sekitar habitat menyebut klanceng, sejenis tawon seukuran lalat yang sering bersarang di
dalam batang pohon menghasilkan madu. Madu lebah ini mempunyai nilai ekonomi
tinggi, namun karena masih memanen secara alami dari hutan produksi madu ini
juga sangat terbatas, pada musim musim tertentu saja dan juga dengan jumlah
yang sedikit.
lebah tanpa sengat di bunga kopi robusta |
Sudah kita ketahui, adanya buah kopi, adalah karena adanya
proses penyerbukan (bertemunya serbuk sari dengan putik), silahkan baca artikel
di bawah. Proses penyerbukan ini ada yang terjadi dengan sendirinya juga ada
yang dibantu faktor dari luar, misal
angin, serangga dan juga buatan (manusia). Serangga penyerbukan telah membuktikan
peningkatan produksi kopi di beberapa daerah penghasil kopi. Jasa penyerbukan
ini ada yang menghitung nilai nya hingga 350 miliar $US. Namun kita pada umumnya tidak begitu menaruh
perhatian kepada lebah atau serangga-serangga yang membantu pembuahan bunga
kopi, jenis apa saja, kapan waktunya, dan bagaimana keberhasilannya dan
tentunya masih banyak pertanyaan lain yang bisa kita pikirkan selanjutnya.
Untuk saat ini, hampir semua wilayah di Indonesia lebah ini
yang dimanfaatkan adalah madunya, itupun juga masih banyak yang sifatnya
exploitasi dari alam, madu hutan yang diambil dengan tanpa mempertimbangkan
kelestarian lebah itu sendiri. Madu di ambil dengan mengambil habis sarang dan
anak-anaknya. Bahkan dengan batuan api yang beberapa kasus di lapangan juga
menimbulkan kebakaran hutan. Karena api yang di tinggalkan oleh pemburu madu
hutan hidup membesar dan menyebar luas membakar hutan. Banyak cerita juga di
hutan-hutan penghasil lebah para pemetik madu liar ini meninggal karena
mengabaikan keselamatan ketika memetik madu.
Pemetik madu hutan, mengambil resiko tinggi tapi tidak lestari |
Peran lebah sebagai pollinator, inilah yang menjadi hal baru
yang sedang kita arusutamakan untuk pelestarian hutan dan juga meningkatkan
produksi kopi juga tanaman pertanian perkebunan lainnya . Bagaimana kaitannya
dengan Owa?? Owa jawa adalah primata pemakan
buah, buah-buah hutan ini juga terbentuk dari proses penyerbukan alami, dan
salah satu faktornya adalah oleh pollinator.
Lebah tanpa sengat tentu lebih ramah dari pada lebah-lebah lainnya karena
setidaknya mereka tidak menyengat. Berdasar pengamatan lapangan juga nampak
selalu hinggap di pohon-pohon pakan Owa.
Menjamin keberadaan lebah berarti
menyediakan buah pakan Owa dan regenerasi hutan terus terjadi.
hutan sebagai tabungan ekologi |
Selain itu untuk mengurangi tekanan terhadap habitat primata terancam punah,
madu mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, budidaya lebah yang di kembangkan di sekitar
hutan bisa menjadi tambungan ekologis jangka panjang yang tidak hanya sumber
pangan yang sehat namun juga berperan penting untuk melestarikan lingkungan
sekitar kita secara berkelanjutan.
rasanya msh byk yg blm teredukasi soal agen penyerbukan ini
ReplyDeleteHalo, apa ada kontak yang dapat di hubungi untuk diskusi tentang kopi Owa/Petungkriyono? Terima kasih.
ReplyDeleteTerimakasih, untuk informasi lebih lanjut silahkan email ke: sokokembang.channel@gmail.com
Deletesalam.