oleh
Salmah Widyastuti
salmah.widyastuti@gmail.com
Catatan baru mengenai keberadaan owa jawa di Jawa Tengah, membawa kami untuk menginisiasi kegiatan konservasi primata di
kawasan ini. Beberapa bagian hutan di gugusan perbukitan yang melintang di utara
Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu habitat alami yang tersisa bagi kera
kecil endemik Jawa. Lokasi ini kami sebut "Cadas Kramat", terletak di desa
Kramat, Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah. Karena kondisi
geografis yang sulit, terdapat potongan hutan alami yang dibentengi jurang
sungai yang dalam dan terhampar di lereng gunung kapur yang terjal. Mungkin satu-satunya tipe habitat Owa, di Jawa
yang berada di tebing batu kapur.
Selain perburuan yang berpotensi mengancam
kelangsungan populasi owa jawa, di seluruh wilayah sebaran Owa, kebutuhan
manusia yang sifatnya ekstraktif juga meningkatkan deforestasi sehingga mendesak
habitat alami owa jawa.
Kunjungan kedua tim swaraOwa di Desa Kramat
disambut hangat dengan pemuda karangtaruna Desa Kramat yang ramah, dan langsung
menemani kami menyusuri tebing kapur cadas Kramat, tebing Siregol. Dalam
pengamatan kali ini dari jarak sekitar 100 meter kami menjumpai satu kelompok
owa jawa yang sedang melakukan pergerakan di pepohonan di bawah tebing. Sesaat
setelah itu, kami melihat 2 individu owa dari kelompok tersebut melakukan
pergerakan berpinah, cara mereka bergerak sungguh mengejutkan kami yang sedang serius
mengamatinya.
Baru
kali ini kami melihat owa jawa memanjat tebing. Tebing vertikal dengan
ketinggian sekitar 5-10 meter dipanjat dengan lengannya
yang panjang meraih sulur-sulur tanaman dan kakinya menapaki tebing. Melompat dan
meraih batang kayu kecil untuk bergerak, dengan teknik yang sempurna. Sungguh
fenomena perilaku yang amat jarang teramati dilakukan oleh jenis kera kecil ini. Secara normal
owa jawa melakukan pergerakan secara brakhiasi (berayun) antar dahan pohon
dengan efisiensi energi. Kelompok ini harus mencapai bagian bawah tebing untuk
menuju pohon pakannya, melewati tebing batu yang licin dan sangat extrem. Masih
banyak hal yang bisa diteliti untuk tujuan konservasi terkait Owa dan habitat
Cadas Keramat.
Tak jauh dari posisi owa jawa terlihat, kami
juga melihat sekelompok lutung jawa (Trachypithecus auratus) yang sedang memakan pucuk-pucuk daun,
sekitar 4 individu yang terlihat. Selain itu menurut warga juga
terdapat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
habitat Owa di bagian bawah tebing cadas keramat |
Minimal 2 dari 5 jenis primata Jawa
dipastikan berhabitat di kawasan hutan ini. Masih ada kemungkinan juga terdapat
rek-rekan (Presbytis comata) dan
kukang jawa (Nycticebus javanicus).
Hal ini menjadi tantang kedepan untuk berkolaborasi bersama pihak terkait, dan warga sekitar
habitat Owa dalam upaya pelestarian primata dilindungi dan habitat uniknya ini.
Good news, semoga semua satwa yg hampir punah itu bisa terselamatkan, supaya tdk di buru dan bs berkembang menjadi banyak.
ReplyDeleteGood news, semoga semua satwa yg hampir punah itu bisa terselamatkan, supaya tdk di buru dan bs berkembang menjadi banyak.
ReplyDelete