Rekrekan - Javan Surili ( Presbytis comata) |
Hampir satu minggu lebih di habitat Owa jawa, hutan
Sokokembang ini selalu basah, hujan setiap hari mengguyur setiap sudut
belantara. Owa yang biasanyanya bersuara sejak dini hari, hari-hari ini tidak
tedengar sama sekali. Matahari pun dalam hitungan menit saja bersinar, itupun
tertup awan, panggilanp panggilan sinden hutan yang menunjukkan wilayah
kelompok owa juga tidak terdengar.
Apa yang di lakukan owa atau primata lain di hutan ketika
hari hujan? Bagaimana perilakunya? Seperti apa mereka memanfaatkan pohon ketika
hari hujan?
Kemungkinan berjumpa dengan primata memang sangat kecil ketika hari hujan, dan data penelitian tentang hari hujan terkait dengan primata-primata sepertinya tidak banyak yang mengkajinya. Beberapa penelitian tentang pemanfaatan habitat primata, sebenarnya dapat diprediksi dengan sebaran resourcenya, entah itu sumber pakan , tempat berlindung, dan ruang.
Kemungkinan berjumpa dengan primata memang sangat kecil ketika hari hujan, dan data penelitian tentang hari hujan terkait dengan primata-primata sepertinya tidak banyak yang mengkajinya. Beberapa penelitian tentang pemanfaatan habitat primata, sebenarnya dapat diprediksi dengan sebaran resourcenya, entah itu sumber pakan , tempat berlindung, dan ruang.
Lutung ketika hujan |
Kami mencoba menyusuri jalan yang biasa kami gunakan untuk
monitoring primata ketika hari-hari biasa tidak hujan.Kami memilih jalur yang
paling mudah, dari sisi aksesibilitas dan juga visibilitas, karena hujan dan
kabut membatasi pengelihatan kita, peralatan juga di persiapkan untuk dalam
kondisi hujan.
Satu kelompok Lutung (Trachyithecus auratus) akhirnya teramati dalam jalur ini, teramati 4 individu sendang berada di pohon, dan melihat mereka dalam hujan, terduduk diam, kami mengamati ada2 invidiu memang berada di cabang pohon yang tidak ada sama sekali peneduhnya, 1 individu terlihat berada di bawah naungan daun-daun , dan 1 individu terlihat berlindung di bawah tebalnya tanaman paku-pakuan (simbar). Dari 4 individu ini ter amati hampir lebih dari 30 menit, tidak melakukan aktifitas apapun, diam dan hanya sesekali berpindah posisi istirahat. Kami mencoba menggunakan camera video untuk melihat bagaimana lebih dekat, dan sesekali rambut tebal Lutung ini di kibaskan.
Tidak jauh dari kelompok ini, teramati juga 2 individu
Rekrekan ( Presbytis comata) yang
meskipun hujan cukup deras kelompok ini terlihat bergerak. Namun sepertinya
juga tidak melakukan akftifitas makan.
Pergerakan primata seringkali dapat di prediksi dengan
sebaran resource nya, aktifitas harian sebenarnya dapat dengan mudah di ikuti
ketika hari normal, waktu makan, waktu bergerak, istirahat , bisa di analisis
pola nya. Ruang jelajah dan wilayah inti aktfitias tentu juga berubah. Anomali
cuaca seperti minggu ini di habitat alam hutan sokokembang seperti minggu ini
tentu juga mengubah pola normal yang biasanya primata lakukan. Hutan yang relatif
utuh, sepertinya akan memberikan daya dukung yang sempurna untuk mengatasi anomali
cuaca. Meskipun belum banyak yang meneliti tentang hal ini, asosiasi pohon
dengna tanaman lain, karakteristik pohon dan keragaman jenis sangat mungkin
mempengaruhi keberadaan primata.
Referensi :
Reyna-Hurtado, R.,
Teichroeb, J.A., Bonnell, T.R., Hernández-Sarabia, R.U., Vickers, S.M.,
Serio-Silva, J.C., Sicotte, P., Chapman, C.A. and Stephens, D., 2017. Primates
adjust movement strategies due to changing food availability. Behavioral Ecology.
Mitani, M., 1989.
Cercocebus torquatus: adaptive feeding and ranging behaviors related to
seasonal fluctuations of food resources in the tropical rain forest of
south-western Cameroon. Primates, 30(3), pp.307-323.
No comments:
Post a Comment