Para sound recordist bilang kalau suara bisa menjelaskan ribuan gambar. Meskipun berupa gelombang suara yang tidak terlihat, namun ada cara atau metode untuk memvisualisasikan suara ini.
Suara-suara primata terutama dari jenis-jenis primata adalah sangat khas, dan dari suara ini juga telah muncul penelitian-penelitian yang lebih dalam untuk melihat karakter individu. Karena suara bisa menjadi finger print untuk masing masing individu. Suara juga digunakan untuk monitoring ekologi.
Perkembangan penelitian tentang suara untuk monitoring ekologi dan konservasi juga terus berkembang. Beberapa sumber di internet sangat membantu untuk referensi tentang sound recordist atau hidupan liar.
Swaraowa telah mengawali kegiatan perekaman suara ini sejak tahun 2014, ada 2 judul penelitian tentang suara owa telah selesai, dan beberapa data rekaman juga dapat di dengarkan melalui soundcloud. Kami mengajak anda untuk mengenal suara primata Indonesia di habitat aslinya.
Owa jawa (Hylobates moloch) di hutan Sokokembang
Ungko (Hylobates agilis) di Bukit Bulan,Sorulangun, Jambi
Bilou (Hylobates klosii) di Siberut
Owa tangan putih (Hylobates lar) di Aceh.
Meskipun tidak sering bersuara namun jenis-jenis monyet daun juga menarik, seperti
Joja (Presbytis potenziani), Siberut Mentawai
Thomas's Leaf Monkey (Presbytis thomasi), Aceh
Javan langur (Trachypithecus auratus)
Kami membuka kesempatan untuk berkolaborasi bagi anda peneliti atau pegiat konservasi, atau bahkan musisi untuk melakukan penelitian suara, atau berkolaborasi untuk kegiatan pelestarian alam yang terkait dengan suara-suara satwaliar dari habitat aslinya, silahkan emal di : swaraowa@gmail.com
No comments:
Post a Comment