ditulis oleh :
Imam Taufiqurrahman,
email : orny_man@yahoo.com
Melaju di atas Mentawai fast |
Sekira dua jam lepas pelabuhan Padang, seekor burung laut yang
tengah asyik mengapung tiba-tiba terbang menghindar dari kapal cepat yang saya
tumpangi. Ukurannya tak seberapa besar dan tampak hanya hitam. Sejenis petrel-badai
kah, atau penggunting laut?
Ah, sayang terlewatkan. Mengetahui itu, Kang Wawan lantas mengajak
ke buritan. Saya tak menolak.
Cuaca terasa bersahabat. Langit cerah biru berawan tipis,
matahari pun masih hangat. Air laut tampak begitu tenang tak beriak. Di dek
belakang ini, beberapa penumpang mancanegara asyik berbincang. Lainnya sekadar duduk
melamun menatap laut atau tertidur. Sebagian besar mereka ini datang untuk mencandai
ombak Mentawai.
“Iku ki papan surfing kabeh, Mam,” (Itu papan surfing
semua, Mam) jelas Kang Wawan saat melihat saya bersandar pada setumpukan barang
yang rapat tertutup terpal. Tak mengherankan memang. Seperti Nias, sisi barat Kepulauan
Mentawai menghadap Samudera Hindia. Di musim yang tepat seperti saat ini, terbentuk
gulungan-gulungan ombak yang menarik minat para penunggang ombak. Buntut-sate putih ras lepturus |
Tiba-tiba seekor burung putih melintas dari arah depan
kapal. Ekornya berpita panjang menjuntai. Tak salah lagi, buntut-sate putih Phaethon lepturus. Senang sekali
melihatnya. Biasanya hanya bisa menjumpainya dari tepian tebing di Gunung Kidul.
Baru ini saya menjumpainya di laut lepas. Kang Wawan menunjuk seekor lagi yang tengah
mengapung-apung di lautan. Laju Mentawai Fast mengagetkan si burung yang lantas
terbang menjauh.
Buntut-sate putih ras fulvus |
Berbeda dari buntut-sate putih
sebelumnya yang berwarna kekuningan, burung kedua itu terlihat putih bersih. Tak
salah lagi, mereka dua anak jenis berbeda; yang berwarna kekuningan adalah fulvus, dikenal juga sebagai Golden
Tropicbird, sementara yang putih bersih dari anak-jenis lepturus. Beberapa ekor dara-laut batu Onychoprion anaethetus dan
seekor yang kembali tak teridentifikasi menemani perjalanan. Pukul 11 kapal sandar
di pelabuhan pertama, Pelabuhan Laut Pokai, Muara Sikabaluan. Dua jam lagi hingga
Pelabuhan Mailepet di Muara Siberut yang jadi tujuan.
No comments:
Post a Comment