Kurang lebih 4 tahun sudah kegiatan proyek “Kopi dan Konservasi Primata” berjalan, perjalanan yang tidak singkat dan ternyata banyak hal yang
juga telah memberi pengalaman dan pelajaran berharga bagi upaya konservasi primata endemik di wilayah Jawa Tengah. Pelestarian primata yang
kita arus utamakan dengan mengkombinasikan penguatan ekonomi untuk menopang kegiatan konservasi di habitat
primata terancam punah, menjadi tantangan yang serius dan sekaligus
menyenangkan.
Permasalahan selalu ada dan kegiatan pelestarian primata
juga mengalami dinamika yang kadang ada hal hal yang tidak bisa diatasi sendiri. Mengkomunikasikan bahasa konservasi menjadi lebih universal dan mudah
diterima kadang terlalu cepat hingga substansi pesan pelestarian ini menjadi
”buzz word”, atau kata-kata marketing
hijau yang memeberi dukungan kepada kegiatan yang menurunkan kualitas hutan sebagai
habitat primata endemik dan fungsi sosial dan ekonominya.
kegiatan produksi kopi Owa |
Sejak bulan Agustus hingga Oktober ini, kegiatan kita " kopi dan konservasi" mendapat tamu-tamu istimewa,yang tertarik untuk
melihat langsung kegiatan ini. Kunjungan dari director proyek pelestarian kukang (LFP) menjadi
semangat bagi tim bahwa kita tidak sendirian menahan laju kepunahan primata
jawa, Profesor Anna Nekaris, dari Oxford Brookes University, secara langsung menuliskan pesan dan kesan nya ketika berkunjung ke Sokokembang dan mengujungi
markas SwaraOwa di Yogyakarta.
Ada juga kunjungan dari Secretariat land care Australia,membuat kita semakin percaya diri bahwa kopi dan produk hutan lainnya juga
dapat menjadi satu-kesatuan cerita yang saling menguatkan untuk pelestarian
primata dan hutan sebagai habitatnya.
Yang lebih sepesial lagi, adalah kunjungan 23 peserta
pelatihan primata di Sokokembang, yang menjadi agenda tahunan proyek ini, teman
baru yang mungkin di antaranya akan meneruskan upaya-upaya pelestarian serupa
di tempat lain atau di lain waktu.
Teman baru pegiat konservasi primata peserta pelatihan metode survey primata 2016 |
produk-produk hasil hutan untuk konservasi |
Waoow makin melanglang buanan
ReplyDelete