di
tulis oleh : Salmah Widyastuti
e-mail:
salmah.w@mail.ugm.ac.id
Ds.Tlogohendro |
Pagi
itu, 4 Juni 2016, pagi-pagi sekali kami ditemani salah satu warga habitat Owa, berangkat menuju Desa Tlogohendro, Petungkriyono,
untuk kembali melakukan survei populasi owa jawa di hutan Tlogohendro. Survei lanjutan kali ini bertujuan untuk
mengetahui jumlah rata-rata individu owa
jawa dalam satu kelompok atau group size,
yang menghuni hutan negri di atas awan ini. Sebelum langsung terjun ke hutan,
terlebih dahulu kami konfirmasi lokasi keberadaan kelompok-kelompok owa jawa lewat
arah terdengarnya suara nyanyiannya. Namun hingga pukul 09.00 tak satu pun
suara nyanyian sang sinden terdengar. Hal ini memang sering terjadi, karena
nilai probabilitas owa bersuara yaitu di bawah satu, yaitu berkisar 0,85-1
(Brockleman and Ali, 1987). Artinya tidak setiap hari owa bersuara. Akhirnya
kami langsung bergerak menuju hutan di sebelah utara Desa Tlogohendro
berdasarkan data yang diperoleh pada survei beberapa bulan lalu. Melewati medan
yang sulit, menaiki bukit, kemudian turun menyebrang sungai, dan kembali naik, berjalan
perlahan menyusuri hutan dengan pepohonan menjulang kami berharap menjumpai
kelompok owa jawa. Namun yang muncul hanya sepasang burung rangkong dari
sarangnya di ketinggian pohon yang menjulang. Tak satu pun kelompok owa jawa
yang menunjukan atraksinya pada kami di hari yang cerah itu.
Mencari kelompok Owa |
Medan
di hutan yang terletak di dataran tinggi ini memang berbeda dengan hutan lain
yang berada di bawah 1000 mdpl yang terdapat di Petungkriyono. Kemungkinan
butuh berhari-hari di dalam hutan Tlogohendro bila ingin menemukan kelompok owa
jawa. Peluang untuk dapat berjumpa dengan kelompok owa jawa di hutan
Tlogohendro ini kecil, karena besar populasi owa jawa di hutan dataran tinggi
ini memang relatif rendah. Estimasi besar populasi owa jawa di hutan ini menggunakan
metode vocal count yaitu 0,51
kelompok/km2 (radius efektif pendengaran= 0,7 km). Rendahnya
populasi owa jawa di hutan ini dapat disebabkan karena letak hutan yang
memasuki ketinggian diatas 1000 mdpl, dimana vegetasinya sudah tidak sebagus
vegetasi di dataran rendah, keanekaragaman jenis penyusun vegetasinya mulai
berkurang dan potensi sumber pakan bagi owa jawa juga berkurang.
Tetaplah terus
bernyanyi menemani aktivitas warga Tlogohendro di pagi hari, dan mewarnai hutan
negeri di atas awan .Owa Jawa (Hylobates moloch) |
No comments:
Post a Comment