Setiap akhir tahun menceritakan yang sudah kita lakukan dan harapan akan tahun baru yang akan datang tentu akan menjadi motivasi tersendiri bagi kita. Tahun 2015 ini untuk project "Kopi dan Konservasi Primata" telah dan sedang berjalan 2 tahun.Inisiasi kegiatan pelestarian primata endemik Jawa yang awalnya melihat kopi sebagai ancaman kelestarian primata, namun kini berubah menjadi bagian penting dari kegiatan ini sendiri mulai membuat mata team swaraOwa selalu terbuka lebar, mendapat banyak teman baru dari obrolan tentang kopi, menambah pengetahuan, memunculkan ide-ide penerapan hasil-hasil penelitian untuk konservasi, dan setidaknya kopi Owa telah menjadi media promosi atau duta konservasi bagi upaya pelestarian owa dari tanah Jawa.
Tahun 2015 ini di awali dengan optimisme bahwa kegiatan
penelitian di hutan sokokembang dan pada umumnya di habitat Owa jawa di Jawa
Tengah ini akan menjadi landasan untuk semua kegiatan pelestarian Owa dan habitatnya.Penelitian-penelitian
telah di mulai untuk melihat
keanekaragaman hidupan liar di habitat kopi hutan atau shade grown coffee di Sokokembang. Pemasangan camera trap dan
inventarisasi vegetasi telah dilakukan di habitat kopi hutan. Jenis-jenis yang
tertangkap camera ini dapat di baca di postingan ini : http://swaraowa.blogspot.co.id/2015/01/hidupan-liar-di-habitat-hutan-kopi.html
Beberapa
penelitian juga telah dan sedang di inisiasi untuk memperoleh gambaran secara umum kondisi
keragaman burung dan jenis-jenis serangga yang membatu penyerbukan tanaman kopi
dan kupu-kupu.
Owa yang setiap
hari bersuara di pagi hari, ternyata kalau di perhatikan secara lebih dalam,
suara ini dapat di bedakan antara satu dan yang lainnya. Dimana perbedaannya,
penelitian Sity Maida dari Universitas Negeri Jakarta mencoba menjawab ini,
bagaimana variasi struktur vokalisasi Owa di hutan Sokokembang. Tulisan singkat
tentang penelitian ini bisa di baca di blog ini : http://swaraowa.blogspot.co.id/2015/10/owa-si-penyanyi-rimba-bagian-2.html
bajing Jlarang di habitat kopi hutan |
Sampai tulisan
ini turun, analsis data tentang suara owa ini masih dan terus sedang
dilakukan,kita tunggu bagaiman sebenarnya suara ini dapat di gunakan sebagai
identitas tiap idividu (vocal fingger
print).
sedang merekam suara Owa |
Sepanjang tahun
2015, habitat Owajawa di Petungkriyono juga mengalami tekanan cukup tinggi,
salah satunya dari aktifitas manusia yang berkunjung melewati hutan
Sokokembang, kegiatan wisata alam massal yang sedang berkembag di bagian atas
Petungkriyono, mengundang banyak pengunjung datang melewati hutan Sokokembang,
dimana ada akses jalan menuju obyek wisata tersebut. Pengamatan dan monitoring
untuk dampak kegiatan wisata massal ini juga sedang dalam kajian. Sebaran
primata yang selama ini di sekitar jalan antara Kroyakan hingga Sokokembang,
merupakan daerah lintasan primata yang sering menyeberang atau mencari sumber
pakan di sekitar jalan.Geliat perekonomian warga sekitar hutan mulai nampak dari
kegiatan wisata ini, mudah-mudahan juga ada regulasi yang berpihak jauh kedepan
untuk melestarikan potensi wisata yang tidak terbarukan, seperti alam,
satwaliar dan habitatnya.
Bulan November
2015, bisa jadi merupakan titik kritis dari dampak kekeringan di habitat Owa Jawa, khususnya Sokokembang. Hutan yang
terlalu kering, dan suhu yang tinggi menyebabkan sebagian kawasan hutan habitat
Owa juga mengalami kebakaran. Angin yang berhembus kuat juga menyebabkan api
yang kecil dapat dengan cepat menyebar ke hutan.
Kebakaran habitat Owa bulan november 2015 |
Perburuan satwa
terutama jenis burung, masih terus saja terjadi dengan intensitas yang semakin
tinggi ketika awal musim penguhujan
tahun 2015 ini. Sudah ada kesadaran dari warga sekitar hutan bahwa
burung-burung kini sangat sepi, tidak adalagi yang memakan ulat-ulat di sawah
atau tanaman perkebunan mereka. Secara langsung beberapa warga ini melakukan
konfrontasi dengan para pemburu, memperingatkan sampai meneror kendaraan para
pemburu yang biasanya datang dari luar dusun mereka. Upaya bersama dengan pihak
terkait yang mempunyai wewenang secara hukum hendaknya dapat lebih tegas di
laksanakan di lapangan, mengingat nilai penting sosial, ekonomi dan ekologi
dari burung-burung yang ada di hutan.
Harapan akan
munculnya peneliti-peneliti muda dan pegiat konservasi primata dari sekitar
habitat primata endemik jawa muncul bersamaan dengan acara tahunan yang sudah
kita laksanakan di bulan September (http://swaraowa.blogspot.co.id/2015/10/pelatihan-metode-survey-primata-jalur.html). Kurang lebih 25 peserta dari perwakilan
universitas, lsm, BKSDA, dan Perhutani ikut dalam acara pelatihan metode survey
primata. Kali ini kita bekerjasama dengan teman-teman dari fakultas kehutanan
UGM sebagai panitia acara.
Menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat luas tentang pelestarian owa jawa terus dilakukan,
acara gibbon school day, tahun 2015
di habitat owa petungkriyono, menjadi special karena dapat melibatkan guru-guru
biologi SMA/SMK sekabupaten pekalongan. silahkan baca ulasannya di blog ini :
http://swaraowa.blogspot.co.id/2015/10/gibbon-school-day-saatnya-owa-pergi-ke.html
Kopi Owa, menjadi media yang mudah di terima masyarakat lebih luas di luar habitat Owa, produk asli habitat Owa jawa ini menjadi penyemangat untuk melakukan pelestarian Owa dan habitatnya. Selain menjadi matapencaharian warga sekitar hutan, kopi setidaknya menjadi harapan baru bagi perekonomian warga sekitar hutan. Masih banyak pekerjaan yang tidak dapat di lakukan semata oleh tim saat ini, keberlanjutan dan bagaimana produk ini yang selain ramah hutan juga menjadi media promosi konservasi adalah pekerjaan rumah yang juga harus di pecahkan. Dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan kopi di habitat owa ini dapat dilihat langsung dengan munculnya kedai-kedai kopi yang ada di sekitar Petungkriyono. Hingga saat ini kita ada dua dusun yang terlibat langsung dalam kegiatan kopi dan konservasi primata, untuk yang mengolah kopi Robusta dan kopi Arabica.
Kunjungan guru Biologi SMA/SMK kab Pekalongan |
http://swaraowa.blogspot.co.id/2015/10/gibbon-school-day-saatnya-owa-pergi-ke.html
Kopi Owa, menjadi media yang mudah di terima masyarakat lebih luas di luar habitat Owa, produk asli habitat Owa jawa ini menjadi penyemangat untuk melakukan pelestarian Owa dan habitatnya. Selain menjadi matapencaharian warga sekitar hutan, kopi setidaknya menjadi harapan baru bagi perekonomian warga sekitar hutan. Masih banyak pekerjaan yang tidak dapat di lakukan semata oleh tim saat ini, keberlanjutan dan bagaimana produk ini yang selain ramah hutan juga menjadi media promosi konservasi adalah pekerjaan rumah yang juga harus di pecahkan. Dampak langsung maupun tidak langsung dari kegiatan kopi di habitat owa ini dapat dilihat langsung dengan munculnya kedai-kedai kopi yang ada di sekitar Petungkriyono. Hingga saat ini kita ada dua dusun yang terlibat langsung dalam kegiatan kopi dan konservasi primata, untuk yang mengolah kopi Robusta dan kopi Arabica.
kopi owa Sokokembang, yang di produksi di Ds. Sokokembang |
Kopi Owa yang di produksi oleh tim SwaraOwa |
Kesempatan promosi konservasi owa jawa melalui produk kopi owa ini juga datang di tahun 2016 dengan di terimanya abstract dan terdaftar sebagai perserta di acara kongres primata dunia di Chicago,Amerika.
bersama tim dari wildlife reserve singapore di ds.Tlogohendro |
pelatihan "coffee cupping test " di Gayo, Aceh |
bersama Owner Mari_ngopi (paling kanan) |
kami atas nama segenap keluarga monyet "SwaraOwa" mengucapkan
Selamat Tahun Baru 2016
Semoga tahun
depan harapan harapan kita dapat terlaksana untuk berkontribusi melestarikan alam sekitar kita,
dan terimakasih untuk para pihak yang terlibat langsung maupun tidak dalam
kegiatan “Kopi dan Konservasi Primata tahun 2015”, terimakasih atas kerjasama dan support oleh :