Tulisan ini
mengajak anda untuk lebih memberikan perhatian kepada alam di sekitar kita,
bahwa kita hidup di bumi adalah saling berbagi dengan hidupan lainnya, termasuk
satwaliar. Banyak cerita bahwa hidupan liar dan habitatnya juga telah membawa
kesejahteraan bagi manusia di sekitarnya. Sudah selayaknya kita ikut
berkontribusi langsung untuk memperlambat laju kepunahan hidupan liar di
sekitar kita.
Penelitian dan pelestarian Owa jawa (Hylobates moloch) di hutan Sokokembang,Petungkriyono, Pekalongan, setidaknya telah memberikan tantangan yang
berbeda bagaimana kita lebih menghargai apa yang ada disekitar kita. Termasuk
nilai penting suatu satwaliar dan habitatnya itu sendiri. Beberapa foto di
bawah ini telah mengungkap jenis-jenis satwaliar yang ada di habitat owa, yang
juga hutan kopi robusta.
Menggunakan
kamera yang bekerja automatis yang kami
tempatkan di atas permukaan tanah dan di tajuk pohon telah berhasil
mengidentifikasi jenis-jenis satwaliar yang hidup di lahan kopi hutan.
Babi Hutan |
Landak |
Rekrekan |
Kopi yang tumbuh di hutan dan diolah tanpa merusak habitat hidupan liar tentunya mempunyai
nilai lebih dibandingkan dengan kopi
tumbuh dengan cara membuka hutan
dan tanpa memberikan ruang bagi hidupan liar lainnya untuk habitatnya. Kopi yang
tumbuh di hutan tentunya di proses dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan,
bagaimana mereka memanen dan memproses kopi-kopi tersebut tentunya tidak
semudah apabila dalam habitat yang monoculture.
Batasan-batasan kondisi geografis, cuaca dan tenaga tentunya tidak akan
terpikir nyata apabila kita hanya duduk diam membaca tulisan ini sambil minum
kopi di rumah.
Sebagai bagian
dari tujuan kami memperkenalkan dan mengajak untuk melestarikan habitat hidupan
liar, untuk anda yang jauh dari hutan
dan peminum kopi sudah selayaknya memberikan perhatian lebih kepada secangkir
kopi yang tempat tumbuhnya juga menjadi rumah bagi fauna-fauna yang hampir
punah ini. Menghargai kopi tentunya sudah tidak hanya sekedar citarasanya ,
namun juga menjadi kebanggaan dan kenikmatan tersendiri bahwa kita telah
berkontribusi bagi kelestarian alam ini.
No comments:
Post a Comment