Oleh: Cashudi (Koordinator Paguyuban Petani Muda Mendolo)
Pentas Kethoprak " Suara Sayur" |
Desa kami kaya akan potensi pangan lokal. Sampai saat ini,
kami sudah berhasil mendata lebih dari 85 jenis pangan lokal yang terdiri dari
jamur, buah hutan, umbi-umbian, dan sayuran hutan. Kami dibantu Kelompok
Mahasiswa Pecinta Alam Biolaska UIN Sunan Kalijaga, Indonesia Dragonfly
Society, dan Yayasan Swaraowa telah memproduksi booklet katalog pangan lokal.
Booklet ini meskipun belum mencakup semua jenis, harapannya bisa dibaca semua
kalangan, terutama generasi muda di desa kami sendiri yang mungkin pengetahuan
tentang pangan lokal masih kurang.
Kebetulan, tahun ini tema Hari Pangan Sedunia adalah “air
adalah pangan, air adalah kehidupan”. Kami sekalian mengisi perayaan tahun ini
dengan acara launching “Kebun Brayan Urip”. Kebun ini nantinya difungsikan sebagai
fasilitas pembibitan tanaman hutan untuk konservasi air dan satwa liar, serta
sebagai pusat belajar masyarakat mengenai pertanian dan kehutanan. Brayan Urip
sendiri adalah sebuah bentuk kearifan lokal dalam penghargaan kepada semua
makhluk. Kami ingin menggali lebih dalam lagi pesan-pesan yang terkandung dalam
kearifan Brayan Urip ini.
meramban sayur liar di hutan Mendolo |
Peserta meramban dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing menuju
arah yang berbeda. Kelompok pertama dipimpin oleh saya sendiri, sedangkan kelompok
kedua dipimpin oleh mas Diran. Selesai kegiatan, kami mengumpulkan hasil
meramban di rumah Bapak Kasdani. Sayur, jamur, dan buah-buahan dipilih sesuai
jenisnya masing-masing. Kami juga mendokumentasikan jenis-jenis tumbuhan yang
tahun kemarin belum masuk dalam data kami.
salah satu adegan kethoprak suara sayur |
Di sore harinya, kami mengisi acara dengan workshop daun
pisang sebagai kemasan pangan. Kami mengumpulkan ibu-ibu dan anak-anak beserta
teman-teman mahasiswa untuk pelatihan atau belajar membuat takir atau wadah
makanan yang terbuat dari daun pisang. Dengan adanya workshop ini kami berharap
agar warga mau kembali menggunakan kemasan dari daun yang jelas ramah
lingkungan, sehingga bisa mengurangi produksi sampah plastik.
penonton ketoprak suara sayur |
Pada malam harinya, kami memberi kesempatan para peserta dan
mahasiswa untuk ikut pengamatan satwa nokturnal. Hewan target yang kami cari
pada malam itu antara lain: kukang jawa, landak, burung celepuk, dan burung
paruh kodok. Alhamdulillah, pada malam itu kami berhasil menjumpai burung paruh
kodok dalam jarak yang sangat dekat.
Pada acara puncak atau pada hari kedua, kami isi dengan
acara launching kebun Brayan Urip. Kami
mengundang berbagai pihak untuk ikut menjadi saksi launching kebun Raya Urip ini. Pada acara ini, kami menampilkan
hiburan ketoprak sayur dengan lakon “suara sayur”. Setelah persiapan yang cukup
panjang, kurang lebih dua bulan, pertunjukkan yang dimainkan para anggota PPM Mendolo
dibantu mas Adin dari Swaraowa berhasil memeriahkan perayaan hari pangan tahun
ini. Tentu saja tidak hanya kemeriahan yang kami harapkan, namun juga pesan atau
kampanye pangan lokal dan konservasi hutan yang hendak disampaikan melalui pertunjukan
tersebut semoga bisa diterima dengan baik.
foto bersama seluruh pemain, warga mendolo dan perwakilan pemerintah desa dan dinas terkait |
Selesai acara launching, semua peserta dan tamu undangan serta
warga Dusun Sawahan diarahkan ke kampung untuk makan bersama dengan menu hasil
meramban pada hari pertama. Menunya cukup banyak, ada urap daun pakis, sayur
bening daun ketupuk, lodeh lompong, oseng daun slempat, dan aneka sambal seperti kecombrang, klanting, kluwek, dan ukel. Buah durian sumbangan warga masyarakat Sawahan menjadi
hidangan penutup bagi para tamu.
Saya mewakili PPM Mendolo mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap tamu undangan, antara lain: CDK IV Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Perum Perhutani yang diwakili BKPH Karanganyar, Camat beserta Muspika Lebakbarang, Kepala Desa Mendolo berikut perangkatnya. Tak lupa kepada Yayasan Swaraowa, Indonesia Dragonfly Society (IDS), Biolaska UIN Sunan Kalijaga, mahasiswa KKN UIN Gusdur unit Mendolo, serta semua warga masyarakat yang sangat antusias ikut membantu dan meramaikan acara kami ini. Ke depannya, kami berharap perayaan hari pangan bisa menjadi agenda rutin di Desa Mendolo, dan bisa mengundang para wisatawan datang ke desa kami.
Salam.
No comments:
Post a Comment