"Life of the gibbon " Owa Board Game |
Pelestarian Owa Jawa di
Hutan Lindung Petungkriyono telah dan sedang dilakukan oleh banyak pihak, pemerintah,
mahasiswa, peneliti, lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan juga warga
sekitar hutan. Namun, generasi muda khususnya anak-anak sekolah sepertinya
belum menjadi prioritas untuk menjadi pelaku langsung yang berkontribusi untuk
konservasi Owa.
Siswa sekolah sebagai
generasi penerus seharusnya merupakan
target prioritas untuk menghadapi tantang upaya konservasi Owa, sebagai
generasi muda yang akan menjadi pelaku konservasi di tahun-tahun mendatang,
setidaknya ada pengetahuan tambahan
tentang Owa Jawa, sebagai satwa yang ada di sekitar sekolah mereka. Pengetahuan
ini meskipun ada dalam mata pelajaran sekolah, namun dengan keterbatasan
sarana, waktu dan tenaga kadang informasi penting tentang Owa ini tidak di
ketahui oleh anak-anak sekolah. Invoasi pembelajaran dan pengalaman lapangan
juga menjadi tantangan tersendiri untuk mengenalkan muatan-muatan lokal yang
sebenarnya bisa menjadi identias global untuk anak-anak dari habitat owa ini.
Pengenalan board game “OWA”
ini berlangsung di sela-sela acara Simposium dan Kongres Primata 18-20
September 2019, Perhimpunan Peneliti dan Pemerhati Primata Indonesia, dengan
presentasi oral berjudul “ Memperkenalkan konservasi Owa Jawa dengan media
Boardgame”. Acara terbesar pertemuan ahli dan pemerhati primata di Indonesi yang di laksanakan oleh PERHAPPI ( Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia). Sekilas tentang boardgame OWA (Life of the Gibbon) dapat di saksikan di youtube.
Kami, sebagai pengajar di
Sekolah Menengah Atas di Kec. Petungkriyono bekerjasama dengan Swaraowa, membuat
sebuah permainan edukasi untuk megenalkan Owa Jawa, dengan menggunakan media board game yang bertemakan Konservasi
Owa Jawa. Boardgame
merupakan jenis
permainan yang menggunakan papan sebagai alat permainannya. Contoh board game yang
populer adalah Ular Tangga, Monopoli, Ludo, dan Halma. Sayangnya, jenis
permainan ini sampai sekarang hanya berkembang pesat di Eropa dan Amerika.
Padahal dengan berbagai potensinya, board
game mampu menjadi sebuah media kreatif yang efektif untuk
menyampaikan pesan pegetahuan selain juga permainan yang menyenangkan.
Pemilihan board game sebagai media pengenalan
pelestarian owa jawa sangat cocok untuk siswa sekolah karena merupakan sebuah
media yang kreatif dan menyenangkan. Selain itu board game ini dapat diintegrasikan sebagai media pembelajaran
Biologi di SMA. Melalui pembelajaran biologi dengan board game ini siswa dapat memahami dan menyadari pentingnya
konservasi Owa jawa di hutan lindung petungkriyono.
Board game
yang digunakan dalam pembelajaran biologi merupakan bentuk simulasi kehidupan
Owa Jawa. Siswa berperan sebagai Owa Jawa yang mengumpulkan buah ficus sebagai makanan dengan melewati
beberapa ekosistem di Hutan Lindung Petungkriyono. Ekosistem tersebut ada yang
menguntungkan sehingga siswa mendapatkan buah ficus yang banyak dan ada pula
yang kurang mendukung sehingga buah ficus yang didapat sedikit. Selain itu ada
lingkungan yang rusak sehingga ketika dilewati akan kehilangan buah ficus.
Penggambaran macam-macam ekosistem ini diharapkan mampu menimbulkan kesadaran siswa
akan arti penting ekosistem yang baik untuk kelestarian Owa Jawa.
Owa Jawa juga akan
melewati ekosistem yang dihuni manusia seperti pemukiman, ladang, objek wisata
dan jalan raya. Pada ekosistem ini terdapat kartu interaksi yang isinya berupa
perilaku manusia yang dapat merugikan atau menguntungkan Owa Jawa. Hal ini
sebagai pengetahuan bagi siswa tentang perilaku manusia yang dapat membahayakan
kehidupan ataupun yang mendukung kelestarian Owa Jawa.
Siswa bermain board game sambil belajar mengenai
pelestarian lingkungan dengan aktif. Bermain board game dengan teman juga meningkatkan interaksi sosial antar
siswa yang selama ini kurang karena dampak penggunaan smartphone. Pada akhirnya ketika bermain boardgame ini tanpa disadari siswa telah mempelajari cara hidup Owa
Jawa dan faktor yang dapat mengancam ataupun mendukung kelestarian Owa Jawa.
Dengan demikian akan tertanam sikap hidup positif untuk mendukung kelestarian
Owa Jawa dalam diri siswa yang merupakan generasi muda Petungkriyono.
No comments:
Post a Comment