Monday, July 8, 2024

Workshop Aviturisme di Desa Kayupuring: Pengamatan Burung Sebagai Wisata Edukasi

 Oleh : Imam Taufiqurrahman

Foto bersama seluruh peserta workshop, 4 Juli 2024

Sebagai kegiatan yang bermuatan sains, dalam pengamatan burung terkandung unsur pendidikan lingkungan yang bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan. Terkait itu, SwaraOwa bersama pengelola obyek wisata Welo Asri mengadakan Workshop Aviturisme bertema “Pengamatan Burung sebagai Wisata Edukatif”.

Workshop yang didukung ASAP dan OBC sebagai bagian dari pengembangan program konservasi raja-udang kalung-biru ini dilaksanakan di obyek wisata Welo Asri, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, 3-4 Juli 2024. Kegiatan dimaksudkan agar pengelola dapat memiliki bekal dan pengalaman dalam merancang, mengelola hingga menyelenggarakan wisata pengamatan burung bermuatan edukasi dan konservasi.

 Para pelajar dari Desa Kayupuring saat mengamati burung, 4 Juli 2024


Pengelola obyek wisata Welo Asri sebagai wadah yang bergerak di bidang wisata alam, telah memiliki potensi dan sarana prasana yang mendukung. Beragam jenis burung sebagai potensi dan obyek kegiatan utama dapat dijumpai di area obyek wisata. Selain itu, terdapat sarana dan prasarana yang cukup representatif untuk terlaksananya kegiatan, seperti area kemping, area terbuka, serta ruang pertemuan.

Workshop menghadirkan narasumber Zulqarnain Assiddiqi, Direktur Endemic Indonesia Society, Yogyakarta. Lembaga konservasi keragaman hayati tersebut memiliki bidang pendampingan bidang wisata alam dan edukasi dalam eco-education trip.

Zulqarnain Assiddiqi dalam sesi sharing hasil pengamatan, 4 Juli 2024
Pada pelaksanaan di hari pertama, narasumber membekali pengelola obyek wisata Welo Asri dasar-dasar pemahaman dan wawasan mengenai pendidikan lingkungan. Pemaparan pada sembilan orang peserta tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan persiapan pelaksanaan kegiatan wisata edukasi yang berlangsung di hari berikutnya.

Para pengelola diarahkan untuk mampu merancang kegiatan. Terutama dari merancang bentuk dan tujuan, menyiapkan jalur pengamatan, hingga pembagian tugas dan peran sebagai fasilitator.

Rancangan tersebut kemudian dijalankan di hari berikutnya. Sebanyak 21 remaja usia SMP-SMA dari pedukuhan Kayupuring dan Setipis, Desa Kayupuring, mengikuti kegiatan ini. Mereka dibagi dalam empat kelompok. Tiap kelompok didampingi oleh 1-2 anggota pengelola obyek wisata Welo Asri yang telah mendapat pembekalan di hari sebelumnya.

Jenis-jenis burung yang dijumpai tiap kelompok saat pengamatan, 4 Juli 2024


Sebagian besar remaja yang menjadi peserta mengaku belum pernah melakukan kegiatan pengamatan burung. Namun demikian, mereka tampak antusias mengikuti kegiatan serta mampu mengamati dan mengenali berbagai jenis burung di sekitar mereka.

Mereka diberi penugasan untuk mengamati jenis dan perilaku burung yang dijumpai, mengenali habitat, serta membuat gambar atau sketsa burung yang teramati. Dalam tiga jam pengamatan di sekitar obyek wisata Welo Asri, beberapa jenis burung berhasil dijumpai peserta, di antaranya cucak kutilang, merbah corok-corok, julang emas, dan cabai bunga-api.

Usai pengamatan, para peserta didampingi fasilitator bergiliran mempresentasikan hasil pengamatan mereka. Tak hanya itu, mereka pun diminta untuk berbagi kesan serta pengalaman selama mengikuti pengamatan.

Di akhir acara, para peserta diminta untuk memberikan evaluasi dan penilaian pada pengelola obyek wisata Welo Asri. Terdapat 12 aspek yang dinilai, mulai dari kejelasan tujuan kegiatan, kecakapan pengelola kegiatan, hingga kebermanfaatan kegiatan.

Secara umum, kegiatan dinilai cukup baik dan menyenangkan. Para peserta memberi skor 9,4 pada pengelola obyek wisata Welo Asri. Sementara, kemampuan fasilitator dalam memandu mendapat skor 9.

Para peserta mengungkapkan bahwa kegiatan pengamatan burung yang mereka ikuti terasa menarik dan memberi manfaat. Bagi pengelola obyek wisata Welo Asri sebagai penyelenggara, poin-poin penilaian tersebut menjadi masukan yang positif dan membangun untuk mereka dapat menjalankan dan mengembangkan kegiatan serupa ke depannya.

 

No comments:

Post a Comment