Press release
"Satu Dekade Owa Jawa di lanskap Pegunungan Dieng, Jawa
Tengah"
Yogyakarta, 10 Agustus 2023. Owa jawa ( Hylobates moloch)
sebagai satu-satunya kera yang ada di Pulau Jawa, dapat dikatakan sebagai
indentitas global, karena negara kita Indonesia juga dikenal dari keberadaan
jenis-jenis endemik seperti Owa yang tidak dapat di jumpai secara alami di
negara-negara lain. Memastikan populasi dan habitat alamnya tetap ada adalah
penting untuk Indonesia.
Populasi dan distribusi owa di Pulau jawa, hanya terdapat di
Jawa Barat dan di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah ada dua populasi besar saat ini
yaitu di Gunung slamet dan komplek kawasan hutan yang membentang di bebera
kabupaten ( Kendal, Batang, Wonosobo, Banjarnegara dan Pekalongan), yang
selanjutknya disebut lanskap pegunungan Dieng.
Tahun 2012 Setiawan, dkk,
(https://smujo.id/biodiv/article/view/208)
melakukan penelitian populasi dan distribusi Owa di Jawa Tengah. Metode
jalur transek pengamatan langsung digunakan dalam penelitian ini, dan hasil
estimasinya saat ini kurang lebih ada
881 individu di lanskap pegunungan Dieng dan
175 individu di gunung Slamet.
Hasil penelitian ini selanjutnya juga menjadi dasar dari rangkaian
kegiatan swaraOwa di jawa Tengah. Setelah penelitian ini Swaraowa memfokuskan kegiatan
konservasi di salah satu lokasi yang disebutkan dalam penelitian itu memiliki
kerapatan sekaligus ancaman tertinggi di
hutan Sokokembang, Kecamatan Petungkriyono, Kab.Pekalongan. Dari hutan
Sokokembang inilah saat ini kegiatan-kegiatan konservasi Owa di Lanskap dieng
ini di kembangkan hingga saat ini, melalui Proyek Kopi dan Konservasi Primata.
Tahun 2023, setelah
satu dekade tersebut, bagaimana populasi Owa di Jawa Tengah, khususnya
di lanskap dieng ini?
Salmah Widyastuti, dan tim kemudian memimpin penelitian di tahun 2021-2022 untuk memperbaharui informasi terkait populasi dan distribusi Owa Jawa di lanskap Dieng dan sudah di publikasi di https://bdj.pensoft.net/article/100805/ . Dengan menggunakan teknik survey berdasarkan suara ( vocal count-triangulasi) dan juga analisis kesesuaian habitat, hasil penelitian mendapatkan estimasi populasi setelah satu dekade ada 1092 individu di landscape pegunungan Dieng. Artinya ada kenaikan populasi sebesar 23% di banding 10 tahun lalu. Peningkatan populasi ini dapat mengindikasikan keberhasilan upaya konservasi dari banyak pihak di lanskap Dieng . Namun, lebih banyak upaya dan kolaborasi harus dilakukan untuk memastikan masa depan jangka panjang dari Owa di bagian tengah Pulau Jawa.
SWARAOWA
Arif Setiawan – Direktur Proyek Kopi dan Konservasi Primata
, e-mail : swaraowa@gmail.com (WA 081329061732)