Wednesday, January 3, 2018

Primata Kepulauan Mentawai



Di tahun 2017, yang baru saja usai, swaraowa telah dan sedang menginisiasi kegiatan  di Kepulauan Mentawai bekerjasama dengan Uma Malinggai untuk berkontribusi dalam pelestarian primata di Kepulauan Mentawai. Cerita-cerita dari lapangan dapat di telusuri dalam blog ini, dan beberapa edisi khusus terkait dengan jenis-jenis burung di kepulauan Mentawai.

Beberapa foto dari lapangan meskipun sangat sulit memperoleh gambar yang bagus, setidaknya memotivasi tim penyusun untuk terus mengarus utamakan konservasi primata Indonesia. Khusus edisi mentawai dari beberapa foto kolega dan tim Uma malinggai  yang dilapangan, kita coba kumpulkan dan kita susun menjadi sebuah poster untuk mengenalkan kepada khalayak umum kekayaaan dan keragaman primata kepulauan Mentawai. 

Bokoi dari Siberut

Mungkin yang sudah faham tentang primata mentawai, kini ada 5 species primata yang ada di Mentawai, yaitu, Joja (Presbytis potenziani), Bokoi  (Macaca pagensis), Bilou (Hylobates klossii) dan Simakobu (Simias concolor).  Dan saat ini, ada perkembangan terbaru dari taksonomi primata mentawai, dimana untuk Macaca pagensis di pisah menjadi 2 jenis yaitu untuk yang di siberut (Macaca siberu) dan yang di pulau Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan tetap (Macaca pagensis), ciri morphologi juga membedakan kedua jenis ini, seperti yang di foto ini, untuk macaca di Siberut, mempunyai ekor yang menggulung di ujung, dan  Macaca pagensis ekornya lurus.  Nama lokal, juga berbeda Bokoi adalah nama umum yang di kenal di P.Siberut, sementara Macaca pagensis di kenal dengan nama Siteut.
Atapaipai (Presbytis potenziani ssp potenizani) dari Sipora

Joja,  adalah sebutan di Siberut,  untuk primata pemakan daun dan berekor panjang (Presbytis potenziani), dari keluarga surili dan untuk taksonomi joja juga ada 2 sub species, yang sebarannya di wilayah Pulau siberut adalah Presbytis potenziani ssp siberu  dan yang ada kepulauan Sipora dan Pagai utara, Pagai Selatan surili mentawai ini di kenal dengan nama Atapaipai (Presbytis potenziani ssp potenziani).  Ciri morphology juga terlihat berbeda, dimana untuk yang di siberut cenderung gelap di bagian depan tubuhnya, sementara yang di sipora dan pagai mempunyai warna ke emasan di bagian dada.
Simakobu (Simias concolor)

Simakobu (Simias concolor) masih menjadi primata yang paling susah di jumpai, sehingga foto monyet ini juga sangat jarang. IUCN juga mengkategorikan primata ini sebagai salah satu dari 25 jenis primata di dunia yang  paling terancam punah saat ini. Dilapangan, prosentasi perjumpaan langsung dengan primata ini juga paling rendah, di banding dengan ke 4 primata yang lain, meskipun demikian ada terdengar juga suara “calling” simakobu. Perburuan dan karena hilangnya habitat menjadi penyebab susahnya Simakobu di jumpai.  

Bilou (Hylobates klossii) di Siberut, Sipora, dan Pagai sebutan untuk jenis Owa asli mentawai ini, di kempat pulau juga di kenal dengan nama yang sama. Sangat mudah di kenali dari suaranya di pagi hari, namun tidak seperti primata mentawai lainnya Bilou sangat tergantung kepada pohon untuk bertahan hidup. Dengarkan suara panggilan Bilou betina disini. 

Poster Primata kepulauan Mentawai dapat di download secara gratis disini, dan bagi anda yang ingin mencetak sendiri silahkan email kami (swaraowa at gmail dot com) untuk resolusi yang lebih besar, dan untuk komunitas, kelompok studi, sekolah yang menginginkan poster ini dalam ukuran cetak A3, silahkan hubungi kami (swaraowa at gmail dot com), atau ketika anda berkunjung ke Uma Malinggai  di Siberut selatan bisa anda dapatkan disana.

Referensi :

Roos, C., Ziegler, T., Hodges, J. K., Zischler, H., & Abegg, C. 2003. Molecular phylogeny of Mentawai macaques: taxonomic and biogeographic implications. Molecular Phylogenetics and Evolution29(1), 139-150
Whittaker, D. & Geissmann, T. 2008. Hylobates klossii. The IUCN Red List of Threatened Species2008:e.T10547A3199263. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T10547A3199263.enDownloaded on 29 November 2017

No comments:

Post a Comment