![]() |
| bangunan pusat edukasi konservasi Owajawa -swaraowa, Sokokembang |
Oleh Arif Setiawan
Di jantung hutan Sokokembang, Petungkriyono, melengkapi fasilitas edukasi yang telah berdiri sebelumnya, sebuah bangunan baru yang menjadi simbol harapan bagi tim swaraowa khususnya, untuk terus menybarluaskan suara-suara pelestarian alam di kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi di Petungkriyono dan sekitarnya.
Pusat Edukasi Konservasi Owa ini dibangun pada bulan Juni hingga Desember 2025, dirancang dengan penuh kearifan oleh arsitek lokal dari Yogyakarta mbak Puspita Agus dan suami mas Faiz Rizka Alimy yang memahami konteks budaya dan ekologi kawasan untuk dapat di terapkan di bangunan. Yang menerjemahkan gambar bangungan juga tidak kalah penting, ahli bangunan-ahli bangungan ( tukan batu dan tukang kayu) dari sekitar habitat owa, inovasi-inovasi seperti dinding lapisan bata merah di gambar rencananya, di ganti dengan genteng merah yang di potong sesuai ukuran, lebih hemat biaya namun estetis. Lantai menggunakan potongan batu alam yang disusun acak namun ada bingkainya, menambah kesan natural. Dibagian atas plafon juga menggunakan material anyaman bambu,yang menambah Kesan tradisional.
| pengamatan Owa dari teras depan Omah Owa-Sokokembang |
Bangunan ini tidak sekadar ruang fisik, melainkan wadah untuk:
Edukasi konservasi: memperkenalkan masyarakat dan pengunjung pada pentingnya menjaga kelestarian owa jawa dan ekosistem hutan.
Pemberdayaan masyarakat: menyediakan ruang pertemuan, pelatihan, dan kegiatan ekonomi kreatif berbasis konservasi.
-Penelitian: mendukung para peneliti khususnya generasi muda dan mahasiswa perguruan tinggi dalam negeri, untuk mengkaji ekologi, keanekaragaman hayati, hutan,sosial dan strategi pelestarian.
Awalnya rumah ini merupakan dapur dan tempat makan untuk para tamu ataupun peserta pelatihan yang datang ke sokokembang. Namun kondisinya saat itu sudah tidak layak dan kemudian kita rancang ulang untuk di perbaiki untuk kenyamanan dan lebih leluasa untuk mendukung kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Ukuran bangunan 12 x 9 meter, konsepnya ada dapur dan ruang makan sebagai tempat bertemu, ruang sosialisasi ruang berinteraksi. Ada dua dapur dapur dengan kayu bakar ( seperti suasana petungkriyono ) dan dapur yang lebih modern. Ada mesin sangrai kopi dilengkapi dengan etalase kemasan kopi Owa. Konsep ini terinspirasi dari budaya warga pegunungan khsusnya di Petungkriyono, dimana menggunakan dapur untuk tempat berkumpul keluarga, tetangga (ngendong- main berkunjung) dan fungsi tempat makan. Apapun, siapapun akan nampak lebih akrab apabila di ruang makan. Ide-ide cemerlang kadang muncul dengan seketika kita ngobrol bebas dan menyaksikan kanan-kiri hutan yang lebat.
| ruangan dalam dengan mural visual primata jawa, latar belakang foto group tim swaraowa |
Edukasi visual yang dimuculkan adalah karya mural , lukisan di permukaan tembok ruangan, tentang jenis-jenis satwa asli Petungkriyono, Owa jawa sebagai icon, lutung jawa, burung raja udang kalung biru, lebah, babi hutan macan tutul dan lain sebagainya. Karya seniman mural dari desa di sekitar habitat Owa jawa mas Agil dari desa Mesoyi, Kecamatan Talun.
Beberapa acara di akhir 2025, telah memanfaatkan fasilitas ini. 21 perserta pelatihan metode survey Owa, menyediakan ruang makan dan ruang berinteraksi bebas untuk peserta, bahkan tempat pengamatan owa jawa. Beberapa acara yang secara langsung kita dukung yang di adakan oleh organisasi lainnya juga telah menggunakan fasilitas ini. Pusat edukasi ini juga menganut konsep tumbuh,nantinya dapat di kembangkan lagi sesuai kebutuhan. Saat ini ruang kelas dan multimedia untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, pematerian dalam ruang menggunakan rumah limasan kayu di bagian utara, kami menyebut Omah Owa Lor, sudah tersedia 2 kamar kapasitas 5 orang untuk menginap tamu-tamu pembicara, dan 2 kamar mandi.
Area berkebun juga tersedia dilokasi ini, digunakan untuk koleksi flora asli petungkriyono, pembibitan tanaman pohon penting dan juga menannam tanaman pangan untuk kebutuhan sehari hari, seperti cabe, sayuran, singkong dan sumber protein kolam ikan yang memelihara jeni-jenis ikan sungai lokal dari sungai di sekitar sokokembang.
Pusat Edukasi Konservasi Owa Jawa Sokokembang adalah jembatan antara ilmu pengetahuan, budaya, dan aksi nyata. Ia menjadi ruang di mana masyarakat lokal, peneliti, dan pengunjung dapat bertemu, belajar, dan berkolaborasi demi masa depan hutan Petungkriyono yang lestari.
Ucapan terimakasih untuk dukungan fasilitas ini kepada Fortwayne Zoo yang telah membiayai pendirian bangunan edukasi konservasi swaraowa sokokembang.














.jpg)

.jpeg)
.jpeg)